Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Witing Tresna, Jalaran Saka Kulina: Asmara Rekan Kerja, Bikin Gila Tralala

12 September 2020   18:38 Diperbarui: 13 September 2020   12:34 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar editan pribadi, dolah dari sumber: popmama.com

Keikhlasan kunci Kebahagiaan

Soal selingkuh, bagaimana kalau tidak ketahuan? nah itu tergantung cara pandang setiap orang. Tapi bagi saya kita lebih baik berpikir duaribu kali kalau mau selingkuh. 

Saya bukan guru, jadi tidak bermaksud menggurui. Saya juga bukan malaikat, tidak bermaksud memberi nasehat. Tapi hanya sekedar berbagi diksi yang mungkin bisa menjadi pengingat pribadi.  Bagi saya berpikir jernih yang penting. Bukan hanya soal perselingkuhan, tapi soal hidup ini. Waah...beraaaat...hehehe. 

Kalau sudah berpikir jernih, itu pasti lebih tenang. Liat saja air yang jernih, dia tenang dan indah. Kejernihan itu tidak perlu mengalir, dia tetap indah tanpa harus mengalir. Nikmati saja, bahkan tanpa kita harus menilai. Tenang dan bahagia dalam kejernihan. 

Gambar editan pribadi
Gambar editan pribadi
Apakah asmara itu membahagiakan? Ya, tentu saja. Setiap orang secara naluriah membutuhkan asmara, juga mengalirkan asmara. Memberi dan menerima, itu indah. Bagaimana dengan perselingkuhan? 

Hmmm...mungkin itu juga asmara, saling memberi dan menerima. Tapi disembunyikan. Tiada kebahagiaan karena itu. Kebahagiaan itu butuh keikhlasan, tanpa keikhlasan, kebahagian itu sia-sia belaka. 

Perselingkuhan itu persembunyian. Mana ada sembunyi membahagiakan. Kalaupun ada sesaat saja, pada jam-jam melampiaskan hasrat. Kebahagiaankah itu. Bisa jadi, tapi ya itu tadi, sesaat. Setelahnya kita berada di ruang gelap dan pekat. 

Gambar editan pribadi
Gambar editan pribadi
Perselingkuhan itu, mungkin kebahagiaan pula, bagi orang yang berpikir tak tuntas. Bisa jadi perselingkuhan itu adalah usaha mengejar kebahagiaan. 

Tapi mengejar kebahagiaan yang semu. Mungkin anda tidak bahagia dengan istri anda, lalu anda berpikir kebahagiaan itu hanya bisa anda peroleh dengan wanita lain. 

Tapi yakinlah, jika hanya mengejar kebahagiaan, maka kita akan terus berlari sepanjang jalan. Maka satu-satunya jalan agar cepat sampai tujuan kebahagiaan, maka hanya ada satu jalan pintas, yaitu jalan keikhlasan. 

Gambar editan pribadi
Gambar editan pribadi
Perselingkungan di kantor, atau dimana saja, itu hanya ruang. Pandangan mata anda melihat, bahwa itu ruang atau jalan baru kebahagiaan. Tapi perselingkuhan? Anda seperti berlari dengan menutup mata. Berlari mengejar kebahagiaan dengan menutup mata? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun