Loloda terlihat mampu melepaskan diri dari kekuasaan Jailolo. Sebab, ketika berlangsung pertemuan Moti pada abad ke-14, Raja Loloda berikhtiar untuk menghadiri pertemuan tersebut, tetapi terhalang oleh angin ribut, yang menyebabkannya mendarat di Dufa-dufa, Ternate.
Kami membolak balik literatur sejarah yang sangat terbatas, dan yang bisa kami kumpulkan. Berdasarkan itu, kami lalu merencanakan ekspedisi, melacak jejak Kerajaan Loloda, yang dianggap sudah runtuh di abad 17M, dan di abad 19, sudah hilang dari sejarah.
Penemuan Arkeologis Jejak Peradaban Yang Hilang
Bukti-bukti arkeologi yang kami temukan, kemungkinan Kerajaan Loloda, sudah ada pada kisaran abad 15 M. Bukti-bukti arkeologi ini, kami temukan di pinggiran aliran Sungai, yang disebut Sungai Soa Sio, atau Sungai Loloda. Penduduk sekitarpun menyebutkan sebagai Soa Sio lama, disitulah letak pusat kerajaan Loloda.
Bukti pelacakan arkeologi tentang Kerajaan Loloda di situs Soa Siu Lama di DAS Sungai Soa Sio atau Sungai Loloda, ditemukan struktur, berupa susunan batu yang diduga sebagai sisa-sisa kedaton Loloda, yang diperkuat oleh adanya ubin bata merah di lokasi tersebut.Â
Selain itu ditemukan pula pecahan keramikyang tersebar di permukaan tanah diantara rerimbunan ilalang.Â
Dari kacamata kami, keramik itu menunjukkan asal muasal dan tahunnya, baik dari masa Dinasti Ming (16-17M), Qing (17-19), Eropa (19-20), bahkan ditemukan pula mangkuk Thailand Swangkhalok (14-16 M), dan juga artefak-artefak lain.
Data kronologi keramik, memberi khabar tentang hubungan niaga Kerajaan Loloda dengan daerah-daerah luar, baik secara langsung maupun melalui pedagang antara.Â
Pada masa lampau, diperkirakan jalur pantai Loloda baik disebelah barat maupun sebelah utara, merupakan jalur lintasan pelayaran dan niaga yang keluar masuk ke wilayah kerajaan ini.Â
Di pesisir pantai sebelah barat, berhubungan dengan Kerajaan Jailolo dan Ternate, sedangkan di sebelah utara berhubungan dengan wilayah Galela dan wilayah Halmahera Utara lainnya, yang dalam hal ini termasuk wilayah dari Kerajaan Moro.