Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pulau Setan, Gua Tengkorak, dan Kampung Kuno di Tanimbar Maluku Barat Daya

10 Agustus 2020   13:42 Diperbarui: 12 Agustus 2020   14:35 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gua penguburan di Pulau Selu, Tanimbar Barat. Maluku Barat Daya. Sumber: Dokpri/Balar Maluku

Saya ingin mengungkapkan satu contoh mitos sederhana seputar data arkeologi atau peninggalan masa lampau. Misalnya, menurut mitos masyarakat ada sebuah tempat yang angker di sebuah pulau, dimana arwah datuk-datuk hingga kini masih bergentayangan menunggu pulau itu dan tidak sembarang orang bisa mendatangi pulau itu, untuk bisa menemukan tempat datuk-datuk itu dahulu kala.

Tempat itu konon adalah sebuah tempat rahasia, dimana leluhur dulu hidup, dan pada saat semua penduduk sudah tidak ada lagi, karena suatu bencana, mereka semua mati, akhirnya tempat itu kosong tak berpenghuni.

Namun konon di malam-malam tertentu, bagi orang-orang yang melintas di tepi pantai di pulau itu, mendengar suara-suara aneh seperti teriakan-teriakan seseorang.

Beberapa cerita orang lain, berbeda lagi kadang kala, ada kejadian, bahwa di pulau kosong itu, ada bunyi-bunyian seperti orang menumbuk sesuatu dan beberapa diantaranya ada suara piring pecah dan sebagainya.

Kejadian aneh itu kemudian diceritakan dari mulut ke mulut menjadi mitos, tentang adanya pulau kosong yang berhantu.  

Bagi saya seorang arkeolog, cerita mitos itu membuat saya penasaran dan ingin membuktikan bahwa mitos itu sebenarnya mengandung informasi penting untuk ditelusuri, tentang kemungkinan adanya jejak-jejak purba di suatu pulau itu. Bukan berarti, dengan adanya informasi mitos itu selalu menjadi pegangan arkeolog untuk melacak jejak purba, namun cerita mitos itu, barangkali bisa menarik pikiran para arkeolog untuk menelusuri jejak purba yang terkandung dalam mitos itu.

Jika seandainya kita mendegar cerita mitos di penduduk-penduduk lokal yang tinggal di pulau-pulau jauh dan terpencil, mitos itu bisa jadi memang suatu informasi yang menarik.

Saya sendiri pernah mengalami beberapa kali, menerima informasi soal itu dari masyarakat lokal yang kita temui. Mendengar mitos-mitos seperti itu, arkeolog bisa melacaknya, mungkin dengan melihat peta-peta kuno, yang mungkin bagi masyarakat kebanyakan tidak dipahami, bahwa di dalam peta kuno, misalnya melalui peta kuno zaman Belanda, beberapa diantaranya ada yang sudah digambarkan atau dilukiskan, tentang kampung-kampung kuno yang dulu memang sudah pernah ada, dan kemudian ditinggalkan penduduknya karena berbagai sebab di tahun tertentu, bisa karena daya dukung lingkungan, ketersediaan sumber air, populasi penduduk yang semakin bertambah dan sebagainya.

Nah, cerita-cerita mitos itu bisa menjadi informasi tambahan untuk melacak dimana gerangan kampung-kampung kuno yang disebut daerah berhantu itu. Itu sekedar contoh tentang informasi berbau mitos itu, yang tak bisa saya ceritakan secara detail, panjang dan lebar.

Intinya, beberapa cerita mitos meskipun tidak selalu, namun seringkali dapat menjadi salah satu infromasi awal untuk membuktikannya secara ilmiah, tentu saja, adanya jejak-jejak masa lampau, yang dapat ditemukan bukti-buktinya pada saat kini.

Berhubungan dengan itu, kembali saya ulangi seperti di awal penulisan ini, soal informasi mengejutkan, adanya sebuah pulau kecil tak berpenghuni, yang saya terima dari seseorang di salah instansi pemerintah, tentang adanya pulau tak berpenghuni, yang disebutnya Pulau Setan, di wilayah Kepulauan Tanimbar bagian barat Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Konon, di pulau itu banyak ditemukan tengkorak-tengkorak di dalam gua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun