Pekik Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Suara pekik itu tak pernah terdengar lagi
Hanya terdengar di televisi, setahun sekali
Apakah merdeka itu hanya kemasan atau tontonan?
Seperti sinetron di televisi yang berseri
Ah...kenapa mesti setahun sekali
Aku ingin mendengar pekik Merdeka! itu
Memekak di telinga setiap hari
Aku ingin melihat pekik merdeka! itu
tertulis dimana-mana
di dinding rumah
di papan tulis sekolah
di meja kantor
di pasar
di alun-alun
dan di Istana
Pekik Merdeka! yang memekak
ke seluruh jagat
melewati laut natuna utara
melintasi samudera pasifik
melambung ke benua amerika
eropa dan australia
ke ujung kutub selatan dan utara
Pekik Merdeka! Merdeka! Merdeka!
sepertinya hanya tertulis di papan iklan
spanduk-spanduk dan di panggung festival
di gapura, di gedung-gedung pemerintah
di balai desa, di halaman rumah
di toko-toko dan swalayan
hanya setahun sekali
Aku ingin mendengar Pekik Merdeka! itu
Memekak telinga setiap hari
dipekikkan oleh setiap orang
guru honorer yang tak jelas masa depannya
kaum buruh yang belum naik upahnya
apalagi buruh korban PHK
para penyapu jalanan
para pemulung puntung rokok
para pemungut sampah
pedagang kali lima
dan suara mereka memekakkan telingaku
yang makan gaji buta
memekkan telinga mereka
yang menyumpah serapah
saat sidang menjatuhkan hukuman
memekkan telinga mereka
yang mengambil kehidupan kaum papa
di asuransi dan uang negara
memecahkan gendang telinga
para durjana pendusta negara
Pekik Merdeka! Merdeka! Merdeka!
mana suaranya...