Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Pembelajaran Jarak Jauh

8 Agustus 2020   17:46 Diperbarui: 8 Agustus 2020   17:42 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Nadiem Makarim. Sumber: https://nasional.kompas.com/

Pembelajaran Jarak jauh menghadapi DIlema. Maksud hati, PJJ diharapkan menyelesaikan masalah dalam proses pelaksanaan belajar mengajar, alih-lih yang terjadi justru adanya masalah baru di sisi yang lain. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai lembaga yang membuat kebijakan PJJ, mengakui banyaknya kendala yang dihadapi dalam proses PJJ tersebut.

Kendala PJJ Bagi Guru, Orang Tua dan Siswa

Mas Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kendala itu hadapi oleh guru, orang tua dan anak didik selama PJJ. Kendala yang dihadapi guru antara lain Guru kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum. Waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar. Selain itu itu guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah.

Sementara kendala yang dihadapi orang tua, antara lain tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya (kerja, urusan rumah, dsb). Juga kesulitan orang tua dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.

Hal yang terpenting adalah kendala yang dihadapi siswa atau anak didik, sebagai subyek penerima materi PJJ. Kendala itu pada umumnya menyangkut soal psikis anak.

Kendala itu antara lain yang paling menonjol adalah siswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru.  Selain itu, peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.

Inisiatif dan Solusi

Menyikapi kendala ini, sebenarnya Kemendikbud sudah menawakan sebuah inisiatif atau solusi, antara lain  Program Guru Berbagi, Seri Bimtek Daring, Seri Webinar, Penyediaan kuota gratis, Relaksasi BOS & BOP, Ruang Guru PAUD & Sahabat Keluarga, juga melalui program, "Belajar Dari Rumah" di TVRI, Belajar di Radio RRI, Rumah Belajar dan Kerja sama dengan penyedia platform pembelajaran daring.

Solusi itu nampaknya, tidak cukup memberikan dampak yang signifikan untuk menyelesaikan masalah PJJ, mengingat kendala-kendala yang dihadapi oleh Guru, orang tua dan anak didik seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.

Untuk mengantisipasi konsekuensi negatif dan isu dari pembelajaran jarak jauh, pemerintah mengimplementasikan dua kebijakan baru. Kebijakan baru itu adalah, pertama; Perluasan pembelajaran tatap muka untuk zona kuning. Dalam hal ini, Pelaksanaan pembelajaran tatap muka diperbolehkan untuk semua jenjang yang berada zona hijau dan zona kuning.

Kedua; Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus). Kebijakan ini memberikan fleksibilitas sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa. Modul pembelajaran dan asesmen dibuat untuk mendukung pelaksanaan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun