Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Sunyi

4 Agustus 2020   23:13 Diperbarui: 4 Agustus 2020   23:03 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ketika Sunyi. Sumber: wahyusyafiul.wordpress.com

Ketika sunyi.. 
Rinai malam ini berbisik kepada tanah 
Meminta waktu barang sebentar untuk menunda 
jatuh meneteskan setitik embun di rerumputan 
katanya malam ini, angin memeluk di atas pucuk ranting 
seketika burung hantu meninggalkan dahan 

Ketika sunyi..  
pelan sekali mengalun suara 
memanggil lirih merdu nan haru 
Di batas antara malam dan pagi 
yang bertabur cahaya peraduan
Dan suara-suara kerinduan menyemai
diantara harapan yang masih terdiam

Ketika sunyi..
merambat pelan di dedaunan
Dan suara gemerisik lirih rumput menari
Temaram malam menghembuskan desir suara angin
Yang mata air mengalirkan air mata di tiap kelopak bunga
Dan menjatuhkan putik-putiknya ke tanah
Seketika wangi bunga menyelip diantara akar
dan malam menghidupi sunyi
sendiri berlalu pergi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun