Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Minahasa Tenggara, Tanah Surga dari Bumi Nyiur Melambai

23 Juli 2020   17:57 Diperbarui: 7 Februari 2021   10:13 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Soputan, Minahasa Tenggara (Sumber: Dinas Parbud Kab, Minahasa Tenggara)

Areal Persawahan di Desa Bentenan, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Areal Persawahan di Desa Bentenan, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Gunung Soputan, Ikon Utama Minahasa Tenggara
Kabupaten Minasaha Tenggara (Mitra), memang luar biasa. Saya bisa sebut Mitra, adalah salah satu tanah surga di bumi Minahasa, Nyiur Melambai. Terdiri dari 12 kecamatan, 135 desa dan 9 kelurahan. 

Bentang wajah Mitra, yang terdiri hutan, bukit, gunung dan laut, dan juga hamparan ladang pertanian juga sawah. Hal itu semua merupakan perpaduan yang kaya bak lukisan panorama dengan tinta warna yang aduhai menawan dan memanjakan mata.

Gunung Soputan, adalah salah satu ikon yang paling lekat di masyarakat Mitra. Sajian panorama yang lengkap. Saya sambil berkeliling, sambil pula mencatat-catat untuk materi esok harinya di depan para pramuwisata Kabupaten Mitra.

Sambil berkeliling, Pak Jan Manopo, dengan sangat antusias bercerita soal potensi wisata Mitra dengan sangat antusias, seperti seorang tour guide memberikan penjelasan kepada wisatawan. 

Kabupaten Mitra, memiliki potensi sumber daya budaya yang unik dan lengkap. Tiga suku sub etnis di Mitra, Posan, Tonawang dan Ponosakan, adalah kekhasan etnis dengan ciri budaya masing-masing yang lekat dengan kesahajaan orang Minahasa.

“Kalau Anda datang ke Sulawesi Utara, tidak lengkap kalau tidak datang ke Minahasa Tenggara”, kata Pak Jan Manopo menirukan ucapan Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap. 

Mitra memang tanah yang menjanjikan, kekayaan keunikan budaya dan panorama alamnya, menyatu, berpadu dalam figura yang penuh keindahan buah cipta Sang Maha Penguasa Jagat Raya.

Gunung Soputan, dilihat dari Puncak Anugrah, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Gunung Soputan, dilihat dari Puncak Anugrah, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Kesegaran Tanah Ratahan dan Sejarah yang Masih Tanda Tanya
Pertama-tama, kami mulai berkeliling di daerah yang dinamakan Kecamatan Ratahan. Di wilayah Ratahan, kita disuguhi kejernihan Danau Lumpias yang menyegarkan mata, sekaligus menyegarkan jiwa. 

Datanglah pada pagi hari, sensasi rasa mentol akan terasa di sekujur badan, saking segarnya, hingga merasuk dalam tulang menembus ke sumsun tulang belakang kita, sejuk dan menyegarkan.

Danau Lumpias, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Danau Lumpias, Minahasa Tenggara (Sumber: Disparbud Mitra)
Di Ratahan, juga ada sebuah sumber mata air, yang dikenal dengan Dodoku Aer Ratahan. Mendengar namanya, saya teringat sebuah tempat di Ternate, yaitu Dodoku Ali, yang terkenal sebagai bandar tradisional di daerah Ternate. 

Nama Dodoku Ali, adalah nama seorang panglima atau Kapitan Luat. Kalau sekarang mungkin bisa disebut sebagai Kepala Staf Angkatan Laut, ataupun sekelas Lantamal di wilayah Provinsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun