Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Syahdunya Senja di Laut Arafuru

12 Juli 2020   13:31 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:07 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di dermaga Pulau Ujir, Kep. Aru. SUmber: Dok Pribadi

Sebagai pecandu senja, saya selalu rindu untuk memotret syahdunya senja di setiap kesempatan perjalanan. Meskipun hanya dengan ponsel atau gadget. Tidak apa-apa, apapun media yang digunakan untuk memotret, senja selalu saja indah. 

Beruntung selama dua belas tahun saya hidup di wilayah Indonesia, bagian timur.  Maluku, negeri seribu pulau. Saya memiliki kesempatan, memotret beberapa senja disana. 

Disana senja dengan sunsetnya selalu tersedia. Setiap kali menjumpai senja, hati saya merasa tenang adanya. Kali ini saya ingin berbagi senja dengan para pembaca Kompasiana. Senja yang pernah kutemui tentu saja.

Senja di wilayah bagian timur nusantara. Kali ini saya mengajak pembaca Kompasiana menemui senja di Kepulauan Maluku. Negeri seribu pulau yang selalu membuat rindu.  Maluku, negeri yang penuh keindahan dan kenangan. 

Untuk bagian pertama, saya ingin mengajak pembaca mengunjungi senja, di Kepulauan Aru, Maluku. Pulau Aru, bagi semua orang pasti tidak asing lagi. Pulau Aru terletak di tengah Laut Aru atau Arafuru. Pembaca semua pasti pernah mendengar Laut Arafuru. Laut yang terkenal dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 

Ketika Kapal Yos Sudarso, KRI Macan Tutul tenggelam di laut itu dalam pertempurannya melawan Belanda pada tahun 1962. Laut Aru, adalah laut yang menghampar bagi pulau-pulaunya. Kepulauan Aru. Beruntung sekali bagi saya, punya kesempatan berkunjung ke sana, Pulau Aru. Bahkan hingga beberapa kali. 

Pulau yang cukup jauh, jika kita melihatnya di hamparan peta Indoenesia. Dan juga pulau yang kecil dan terpencil, dibanding dengan pulau-pulau di Indonesia lainnya. 

Tapi jaraknya jauh, saat ini tidak menjadi soal, karena berkembangnya moda trasnportasi. Laut dan udara. Di sebelah utara Pulau Aru, ada Pulau Wamar, pulau kecil diantara beberapa pulau lainnya di Kepulauan Aru. Di Pulau Wamar inilah Kota Dobo berada. Kota Dobo adalah ibukota Kabupaten Kepulauan Aru. 

Kota Dobo, di Pulau Wamar inilah, persinggahan pertama, jika berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Aru. Kita yang bepergian ke Kepulauan Aru, pasti pertama kali akan menginjakkan kaki di Kota Dobo. Kota tua, yang sudah berdiri sejak zaman Portugis, di abad 16 lalu.

Di Kota Dobo inilah, pesawat terbang atau  Kapal Laut Pelni akan mengantarkan kita, di kedatangan pertama. Kepulauan Aru, terkenal sebagai pulau mutiara. Wilayah itu adalah penghasil mutiara sampai saat ini. Mengunjungi Kepulauan Aru ini, pembaca dapat melihat beberapa rumah atau bangunan yang luas, seakan deretan rumah-rumah di atas laut. 

Kalau pembaca melihat seperti itu, itu adalah pabrik pengolahan mutiara. Biasanya berupa rumah-rumah panggung di atas pantai, atau laut dangkal. Dengan tiang-tiang kayu pancang yang kokoh. Iya, Dobo memang terkenal sebagai penghasil kilauan mutiara, yang eksotik dan berkelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun