Mohon tunggu...
Wulan Nuzulia
Wulan Nuzulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

E-learning sebagai Media Pembelajaran Hybrid Learning

1 Juni 2022   03:38 Diperbarui: 1 Juni 2022   03:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

E-learning adalah dua kata yang digabungkan menjadi satu, yaitu electronic dan learning apabila digabungkan dapat mengandung makna pembelajaran yang menggunakan elektronik atau teknologi sebagai medianya. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa e-learning merupakan media pembelajaran yang digemari pada masa Pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19}. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk masa New Normal saat ini.

New normal sendiri adalah proses pelaksanaan perilaku normal namun masih mematuhi protokol kesehatan karena penyebaran COVID-19 masih belum ada titik terang kapan virus ini musnah. 

Meskipun banyak tenaga medis yng sudah mengkategorikan COVID-19 sebagai flu biasa. Dengan pelaksanaan pembelajaran secara online dan offline dengan bergantian, e-learning masih dijadikan platform favorit bagi sebagian instansi jenjang pendidikan sebagai pengatur proses pembelajaran siswa. Pelaksanaan pembelajaran secara offline dan online dengan bergantian ini biasa disebut pula Hybrid Learning.

E-learning ini merupakan contoh dari media pembelajaran New Normal dengan metode Hybrid Learning. E-learning ini dapat dijadikan media hybrid learning, karena fungsinya yang dapat membantu proses pembelajaran online maupun offline. 

E-learning memiliki banyak keunggulan sebagai platform favorit untuk hybrid learning, selain dapat diakses dengan mudah, waktu belajarnya tanpa batas karena bisa diulang terus akibat bersifat permanen, dan juga wawasannya luas karena guru bisa membuka forum diskusi agar siswa bisa saling bertukar pikiran seperti saat pembelajaran offline.

Dengan adanya fitur tersebut, siswa dapat menyatakan pendapatnya tanpa rasa malu. Karena biasanya banyak siswa yang malu menyatakan pendapatnya saat pembelajaran offline. Melalui forum diskusi di e-learning, siswa dapat menyatakan pendapatnya melalui rangkaian kata tanpa perlu merasa gugup saat mengucapkan.

Meskipun terdapat banyak kelebihan dari e-learning sebagai media pembelajaran hybrid learning ini, e-learning juga bisa menjadi kekurangan bagi sebagian siswa yang tidak menggunakannya dengan baik. Misalnya saat berdiskusi, ada beberapa siswa acuh terhadap proses diskusi tersebut karena merasa guru tidak melihatnya atau tidak sadar bahwa ada siswa yang tidak berpartisipasi dalam diskusi.

Oleh karena itu, diperlukan perlakuan ekstra dari guru. Misalnya menyatakan bahwa jika ada siswa yang tidak menyatakan pendapatnya saat forum diskusi berlangsung akan dianggap alfa, meskipun siswa hanya memberikan tanggapan terhadap satu permasalahan diskusi. Namun, setidaknya kita bisa mengukur pengetahuan siswa melalui satu jawaban singkat tersebut untuk pemberian nilai akhir nantinya. 

Selain itu, diharapkan guru bisa memberikan materi pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif agar siswa mau membaca apa yang telah dibagikan pada platform e-learning ini. 

Misalnya pemberian animasi bergerak, poster digital, pamflet digital, PowerPoint menarik, ataupun video kreatif. Dengan adanya masa Pandemi COVID-19 dan New Normal ini menantang kreativitas guru sebagai pengajar. Maka dari itulah guru diharapkan dapat menggunakan fitur e-learning agar siswa tertarik untuk membacanya. Dan juga memahaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun