UIN Jogja mengeluarkan surat putusan yang melarang mahasiswinya menggunakan cadar. Kpeutusan itu diambil dengan petimbangan untuk mencegah meluasnya aliran Islam anti Pancasila. Rektor juga mengeluarkan putusan untuk mahasiswi yang bercadar agar segera mendaftarkan diri untuk melakukan pembinaan.
Namun pada tanggal 10 Maret 2018 UIN Jogja resmi mencabut kebijakan larangan menggunakan cadar bagi mahasiswinya. Karena adanya larangan dan pembinaan bagi mahasiswi yang bercadar telah menuai kontroversi dikalangan masyarakat maupun pemuka agama.
Dan pada tanggal 10 Maret 2018 pada Rapat Koordinasi Universitas ( RKU ) Surat Rektor No. B-1201/Un.02/R/AK.003/02/2018 tentang pembinaan mahasiswi bercadar di cabut demi menjaga iklim akademik yang kondusif.
Berdeda dengan putusan IAIN Jember tentang larangan mahasiswi memakai cadar, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Agama Islam Negeri Jember, Nur Solikhin MH, juga sudah menentukan sikap terhadap persoalan cadar dilingkungan kampusnya.Â
Beliau mengatakan bahwa pihaknya mempersilahkan mahasiswi memakai cadar namun ada ketentuan. Menurutnya ketika memakai cadar di dalam kampus ataupun di dalam kelas dapat mengganggu dosen ketika proses belajar mengajar dikelas.
Karena Dosen tidak dapat mengenali mahasiswinya secara langsung, karena dalam mengajar dibutuhkan 3 aspek yaitu Kognitif, Efektif, dan Psikomotorik. Wakil Rektor 1 IAIN Jember menambahkan " Silahkan soal pakai cadar saya tidak melarang. Tapi cadar tidak boleh dipakai ketika masuk kampus. Tetapi kalau sudah berada diluar kampus silahkan pakai saja tidak apa - apa ."