Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, memperoleh keterampilan informasi dan komunikasi, dan berkolaborasi. Pada pembelajran abad 21 ini siswa juga dituntut untuk dapart menguasai berbagai kecakapan serta mampu berpikir lebih tinggi (High Order Thinking Skill) yang dimana hal ini sangat diperlukan oleh siswa dalam persiapan peserta didik menghadapi tantangan global. Kecakapan yang harus dimiliki siswa menurut Kemendikbud (2017) yaitu kecakapan 4C yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Comunnication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Collaboratively (kemampuan bekerja sama).Â
Menurut Widayat (2018) ada beberapa perubahan paradigma pembelajaran yang terjadi setelah ada pembelajaran abad 21. Perubahan tersebut yaitu pembelajaran dilakukan untuk mendorong siswa mencari tahu informasi dari berbagai sumber, daripada hanya  diberitahu. Kemudian siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan, bukan hanya memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan. Selain itu pembelajaran dilakukan untuk menumbuhkan pemikiran analitis (pengambilan keputusan), daripada pemikiran mekanis (konvensional). Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, guru harus bijak dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan paradigma pembelajaran abad 21. Salah satu model pembeljaaran yang tepat untuk pengembangan kecakapan abad 21 adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Pembelajaran berbasis masalah dianggap cocok untuk pengembangan kecakapan siswa pada abad 21 (Edens,2000) hal ini karena Problem Based Learning dibentuk dengan suatu pendekatan yaitu kontruktivisme dan pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa untuk mendapatkan solusi yang tepat (Komalasari, 2013 : 58-59). Problem Based Learning menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh para pendidik dalam usaha membantu peserta didik agar selalu kompeten dan menghadapi tantangan kedepannya. Selain itu Problem Based Learning juga dapat melatih kecakapan siswa di abad 21 ini karena di dalam Problem Based Learning peserta didik akan menghubungkan antara teori dan praktek serta mengembangkan seluruh kemampuan yang ada diantaranya kemapuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, kemampuan kreativitas, dan kemampuan berkolaborasi.Â
Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Problem Based Learning ini diwujudkan dalam adanya kemampuan siawa dalam memecahkan suatu maslaah yang diberikan oleh guru, dimana nantinya siswa akan diberi arahan untuk mencari suatu masalah yang ada. Menurut Saleh (2013 : 190-220) untuk kemampuan kreativitas dalam pembelajaran based learning ini diwujudkan dalam kemampuan siswa menghubungkan atau mencari suatu solusi yang unik terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Nantinya siswa akan lebih berpikiran terbuka dan menemukan solusi dari masalah yang ada. Kemampuan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah kemmapuan dalam berkomunikasi dimana hal ini diwujudkan dengan  adanya komunikasi antar para siswa saat pencarian solusi dari masalah yang ada. Kemampuan komunikasi ini muncul berdampingan dengan kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama. Berkolaborasi atau bekerja sama disini dilakukan siswa pada saat berkelompok dan mencari solusi dari suatu permasalahan. Sehingga nantinya diharapkan siswa mampu berpartisipasi dalam kelompok dan seklaigus melatih  ketrampilan leadership dari dalam diri siswa.
 Â
DAFTAR RUJUKAN
Edens, K.M. 2000. Preparing Problem Solvers For The 21st Century Trough Problem Based Learning. College Teaching. 48 (2). 55-60
Kemendikbud. 2017. Panduan Pengelolaan Kurikulum. Jakarta : Dirjen Disdakmen Kemendikbud
Komalasari. 2013. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Adiatama
Saleh, Marhamah. 2013. Strategi Pembelajaran Fiqh dengan Problem Based Learning. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. XIV (1), 190 - 220Â
