Mohon tunggu...
Shri Werdhaning Ayu
Shri Werdhaning Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Brang Wetan

Anak Lumajang yang lahir di Bumi Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Depan Uni Eropa

4 Mei 2019   19:50 Diperbarui: 4 Mei 2019   19:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masa Depan UNI EROPA berdasarkan indikator yang terdapat dalam novel Collapse karya Jared Diamond, dikorelasikan dengan kebijakan-kebijakan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Uni Eropa saat ini.

Dikatakan dalam novel karya Jared Diamond ini, bahwa keruntuhan sebuah peradaban bisa dikarenakan oleh lima factor, yaitu kerusakan lingkungan, perubahan iklim, pengaruh peradaban musuh, pengaruh perdaaban sahabat, dan yang terpenting adalah tanggapan masyarakat terhadap masalah lingkungan. 

Novel ini mengajak kita untuk bercermin pada beberapa kasus yang dijadikan sebagai contoh keruntuhan peradaban seperti Kerusakan yang terjadi akibat pertambangan di kawasan Montana, Amerika Serikat, juga kehancuran peradaban eksotis, Pulau paskah, Keruntuhan Maya, dan lain sebagainya. 

Buku ini memperlihatkan kepada kita keruntuhan bangsa bangsa di erka klasik dan juga modern sehingga memudahkan kita untuk membuat perbandingan apa yang diterjadi di masa kuni dan masa modern yang dapat menyebabkan sebuah peradaban besar menjadi runtuh. Dari pelajaran itulah, kita akan mencoba melihat masa depan Uni Eropa yang merupakan sebuah bentuk wadah kerja sama ekonomi masyarakat di bagian Eropa Barat.

Isu lingkungan telah menjadi isu yang paling banyak di perbincangkan menjelang abad ke 20. Isu lingkungan sebenarnya mulai muncul di eropa seiring dengan adanya modernitas. Di mana hal ini sendiri ditandai dengan munculnya Revolusi Industri di Inggris pada abad ke 17 hingga 18. Pertumbuhan industri yang pesat diiringi dengan dengan peningkatan penggunaan mesin sebagai salah satu cara untuk mengefektifkan system produksi ternyata memberikan dampak yang cukup buruk terhadap lingkungan hidup disekitar tempat produksi. 

Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah polusi udara. Isu lingkkungan menjadi semakin diangkat ketika memasuki tahun 1900-an. Dimana mulai muncul kritik-kritik sebagai respons atas semakin memburuknya kondisi lingkungan di Eropa.

Adanya berbagai kritik terhadap kerusakan lingkungan di Eropa memicu terbentuknya partai hijau. Partai ini cukup menarik perhatian dari partai-partai besar dengan suara mayoritas di Eropa. Kemunculan partai hijau ini bias diaktakan sebagai satu titik yang kemudian membawa pemerintahan di Eropa untuk lebih serius menangani isu lingkungan. 

Keseriusan pemerintah ini juga mengingat bahwasanya di Eropa sendiri tidak banyak sumber daya alam yang bisa dihasilkansehingga kebijakan untuk menjaga lingkungan ini dirasa penting sebagai antisipasi dari kerusakan lingkungan yang berdampak pada sulitnya mencari sumberdaya alam. 

Langkah nyata dari pemerintah didalam menjaga lingkungan ini adalah dengan membentuk beberapa badan seperti European Commision for Enviroment, European COmmision for Climate Action, dan Commite on Environment.

Didalam melihat langkah-langkah pemerintahan di Eropa menangani isu lingkunganini, maka dapat dibedakan ke dalam lima periodeperiode yang pertama yakni 1973-1982/ di mana pada periode ini ditandai dengan pemerintah Eropa yang memulai tahap awal untuk menjaga lingkungan daripada harus memperbaiki lingkungan. Tahapan ini secara nyata terlihat dengan diadakannya Konferensi Stockholm di tahun 1972. Kemudian di periode dua, yakni tahun 1982-1987. 

Di periode ini pemerintah mensinergikan antara isu lingkungan dengan pertumbuhan pasar di Eropa. Periode selanjutnya tahun 1987-1992. Pada periode ini pemerintah semakin fokus didalam isu lingkungan. Hal tersebut ditandai dengan dimasukkannya isu lingkungan ke dalam single European Act yang notabene menjadi salah satu dasar berdirinya Uni Eropa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun