Mohon tunggu...
Wukuf DilvanRafa
Wukuf DilvanRafa Mohon Tunggu... Human Resources - wukufcihuy

Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Jurusan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Kontroversi Donald Trump dan Huawei

7 November 2019   18:10 Diperbarui: 7 November 2019   18:22 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai perusahaan manufaktur perangkat keras, Huawei mengembangkan teknologi modem generasi terbaru yaitu 5G. Dengan demikian untuk saat ini, Hanya Huawei saja yang mengembangkan teknologi terbaru tersebut.

Amerika Serikat, salah satu negara terbesar di dunia, menganggap perkembangan huawei menjadi ancaman bagi negara tersebut. Dimana dengan menggunakan teknologi 5G terbaru, Huawei dapat mengendalikan apapun. Termasuk data pengguna yang sedan mengakses dengan teknologi tersebut.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan koneksi internet cepat 5G. Hanya saja Huawei merupakan perusahaan asal tiongkok yang saat ini memiliki hubungan dengan Pemerintah Trump mengalami pasang surut.

Dimana dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters bahwa Donald Trump tidak ingin berbisnis lagi dengan Huawei dengan dalih bahwa Huawei merupakan ancaman bagi keamanan nasional di negaranya. Keputusan ini begitu sepihak mengingat bahwa Donald Trump tetap memperbolehkan negaranya menjual peralatan ke Huawei. Namun tak memperbolehkan Huawei menjual peralatannya ke Amerika (via Bloomberg).

Hal ini pun langsung direspon oleh petinggi Huawei Ren Zhengfei dimana mereka akan mempersiapkan sistem operasi pengganti Android apabila tidak diizinkan oleh AS untuk menggunakan sistem operasi buatan Google tersebut.

Dari hal ini bisa kita lihat bahwa sebenarnya Huawei sudah sangat siap meskipun secara sepihak tidak diuntungkan oleh AS. Dimana artinya bisa saja sistem operasi yang akan dibuat Huawei nantinya akan menjadi senjata mereka dan akan kembali memukul mundur AS sebagai negara yang melahirkan Android dengan Google sebagai perusahaannya.

Dalam dunia bisnis, presiden Trump selalu melakukan keputusan kontroversial yang bisa saja menjadi bumerang bagi dia sendiri. Keputusan yang dikeluarkan juga sepihak, tidak melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan pihak yang menjadi masalah baginya (dalam hal ini Huawei). 

Namun yang melanggar etika disini adalah masalah Huawei yang tidak diperbolehkan menjual peralatan di AS. Sedangkan AS masih boleh menjual peralatan ke Huawei dengan alasan peralatan yang dijual oleh AS tidak ada hubungannya dengan ancaman keamanan nasional sebuah negara.

Keputusan yang berbahaya seperti ini mengakibatkan Google yang harus menyetujui apa yang diperintahkan Trump untuk memboikot Huawei. Padahal dari segi bisnis, Huawei juga berdampak banyak menyumbang pemakaian untuk sistem operasi Android dimana saat ini produk-produk yang dihasilkan Huawei melalui perangkat mobile berbasis Android sangat direspon positif oleh pasar.

Sungguh keputusan yang berbahaya apabila membiarkan perusahaan sekelas Huawei mengembangkan sistem operasi perangkat mobile sendiri apabila tidak diberikan izin oleh Google untuk menggunakan Android mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun