Mohon tunggu...
Waris Sukiswati
Waris Sukiswati Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan Wartawan dan Sales dari KOMPAS

Writing is my soul and without writing ...my life seems so empty ..:) writing in blog, journal or any form of writing

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Osaka dalam Pelukan Sakura

7 April 2017   21:21 Diperbarui: 8 April 2017   05:00 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Osaka dalam Pelukan Sakura

Berlatar belakang Osaka Castle

SAKURA dalam pelukan itu lagunya Fariz RM yang hitsss banget entah tahun berapa. Sepertinya ketika saya masih SMA. Nahh ...kalau "Osaka dalam Pelukan Sakura" artinya saya kebelet banget liat bunga sakura mekar di negeri asalnya sono, Jepang. Untunglah setelah berburu tiket, saya dan teman-teman dapat harga miring naik Cathay Pacific. Selain tiket pesawat harga miring, saya memastikan masih bisa lihat sakura, yang menurut empunya cerita bermekaran hanya pada bulan April sampai awal Mei.

Karena memang tujuannya lihat sakura atau bahasa kerennya cherry blossom, saya memilih Osaka sebagai kota tujuan pertama. Di kota ini, bunga-bunga sakura yang mekar berlangsung lebih lama dibandingkan di kota-kota lainnya. Hari pertama, setelah istirahat dari penerbangan panjang karena harus transit di Hong Kong sampai 5 jam, saya dan teman-teman menjelajah Osaka. Tujuan pertama ke Osaka Castle. Jaman saya masih kecil dan sekarang mungkin masih ada, banyak foto-foto istana Osaka ini dipasang di kalender-kalender Indonesia. Di halaman Osaka Castle inilah aneka warna bunga Sakura terlihat cantik di pinggir sungai yang mengelilingi istana. Sementara rontokan bunganya di rerumputan juga tampak cantik. 

Ini bukan kunjungan saya pertama kali ke Jepang, tapi saat yang pertama saya nggak sempat lihat sakura. Padahal ...sumpahh saya itu kebeleett banget lihat sakura. Jadi jangan heran kalau saya memilih terbang ke Osaka dulu, karena katanya sakura dengan aneka warna lebih banyak ada di Osaka. Ternyata saya memang nggak keliru. Di Osaka tepatnya di halaman Osaka Castle bermekaran aneka warna bunga Sakura. Ada warna merah muda, merah dan putih ke pink-pink an--apa warna pastinya ya? Pokoknya gitulah. Naahhh ...gambar-gambar di bawah ini adalah aneka warna bunga sakura di halaman Osaka Castle.

20160408_111042.jpg
20160408_111042.jpg
20160408_111037.jpg
20160408_111037.jpg

Dari ki-ka : Sakura pink, Sakura putih ke pink-pink an dan sakura merah

Tempat lain yang harus dikunjungi di Osaka adalah Kuromon Ichiba Market, pasar seafood terbesar dan hidangan laut tersegar menurut saya. Selain itu masih ada kehidupan malam di Dotonburi. Pemandangan paling terkenal di Dotonburi adalah Glicko Man. Saya kira ini adalah superhero, nggak tahunya lampu LED dari lelaki Jepang berlari. Display LED ini dipersembahkan oleh Glicko, produsen camilan populer asal Jepang. Camilan ini di Indonesia juga disukai anak-anak. Ponakan saya suka sekali Glicko rasa coklat dan coklat almond. Saya juga suka kok. Yang rasa green tea dan coklat almond.

Di Dotonburi sini hanya cantik pas malam hari. Kalau siang kurang berkesan. Kalau siang enaknya belanja-belanji di kawasan ini. Banyak produk-produk asli JEpang yang memang lebih mahal dari barang branded. Hanya saja dijamin lah kualitasnya. Ada juga souvenir-souvenir dengan harga lumayan miring. Jacket2 aneka musim dijual di kawasan ini juga. Sebaiknya datang ke kawasan ini sekitar jam 4 sore. Eksplorasiseluruh tempat dari ujung Dotonburi sampai ujung Shinsabashi. Pilih-pilih barang yang diminati, boleh tawar menawar kemudian beli kalau memang berminat dan butuh. 

Selain belanja, cobalah jajan di banyak kedai makanan yang ada di kawasan ini.Ada jajanan kaki lima seperti takoyaki, kue serbai Jepang--duuhh saya lupa namanya kue kesukaan dora emon itu dan juga okonomiyaki (dadar sayuran dan gurita. Atau boleh juga icip-icip ramen ayam di sekitar sini. Setelah capek jalan, barulah istirahat di tengah-tengah area Dotonburidan Shinsabashi itu.Persis di bawah billboard Glicko Man. Tunggu sampai jam 7 malam dimana lampu mulai menyala.  Lampu-lampu anekar warna dan aneka bentuklah yang membuat kawasan Dotonburi dan Sinshabashi ini terkenal. Contohnya Glicko Man menyala saja ditunggu-tunggu ribuan orang. Glicko Man menyala pada pukul 7 malam. Sepuluh menit sebelum menyala, kerumunan wisatawan dan juga orang2 Jepang menunggunya. War biasakkk....! (***)

Baca pengalaman jalan-jalan saya di http://swatika-worldtraveler.blogspot.co.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun