Mohon tunggu...
Huril Aini
Huril Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writing lovers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Relasi Makna pada Cerpen "Mosaik" dalam Novel Antologi Cerpen Perpisahan yang Tak Diinginkan

27 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 27 Juni 2022   13:03 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang utama bagi manusia, bentuknya dapat berupa lisan ataupun tulisan. Bahasa memuat banyak struktur didalamnya untuk membentuk sebuah kata menjadi sebuah kalimat yang akan disampaikan seorang penutur. Maka tak heran apabila banyak teori yang harus dipelajari dalam memahami suatu bahasa secara mendalam, terutama bagi para akademisi yang menggeluti bidang bahasa dan sastra. Ilmu yang mempelajari bahasa disebut dengan linguistik. Linguistik diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu linguistik umum dan khusus.

Semantik menjadi salah satu cabang dalam linguistik yang membahas mengenai makna. Kajian semantik terfokus pada upaya identifikasi makna-makna melalui relasi dan proses signifikasi lingual.  Sebagaimana bahasa yang menjadi alat komunikasi, maka memahami makna dalam sebuah kalimat atau kata yang diucapkan atau ditulis merupakan suatu urgensi yang patut dipelajari. Dalam memahami suatu makna kita pun akan menemukan relasi antar satuan bahasa didalamnya, sebab bahasa merupakan suatu sistem relasi antar satuan lingual. 

Diantara persinggungan ontologisnya dengan bidang ilmu lain, semantik pun dipelajari oleh praktisi di bidang ilmu lain salah satunya adalah penulis. Jelas sekali penulis merupakan salah satu prospek profesi dari lulusan bahasa dan sastra yang pastinya pernah mempelajari kajian semantik. Novel merupakan salah satu karya bahasa yang di dalamnya pasti memuat banyak relasi makna. Maka dalam hal ini penulis memutuskan untuk menganalisis relasi makna pada sebuah cerpen yang berjudul "Mosaik" karya Queenbee yang dikemas dalam novel  antolologi cerpen berjudul  Perpisahan Yang Tak  Diinginkan.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan relasi makna?
  2. Ada berapa jenis relasi makna?
  3. Apa saja relasi makna yang terdapat pada cerpen "Mosaik" dalam novel antologi cerpen Perpisahan Yang Tak Diinginkan?

C. Tujuan Penulisan

  1. Mendefinisikan relasi makna dalam semantik
  2. Menguraikan jenis relasi makna
  3. Menganalisis dan mengklasifikasikan relasi makna yang terdapat pada cerpen "Mosaik" dalam novel antologi cerpen Perpisahan Yang Tak Diinginkan 

 

 

   BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Relasi Makna

Relasi makna adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya. Satuan bahasa disini dapat berupa kata, frase, maupun kalimat. Relasi makna dapat menyatakan kesamaan makna,lawan makna, cakupan makna,kegandaan makna, atau kelebihan makna. Menurut Chaer (2015:297) menyatakan bahwa relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lain.

B. Jenis Relasi Makna

Jenis relasi makna, diantaranya :

1. Sinonim

Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti "nama" dan syn yang berarti "dengan" . Menurut terminologi semantik, sinonim adalah kata-kata yang secara fonologis berbeda tetapi memiliki makna yang sama atau sangat mirip. Menurut Verhaar yang dikutip oleh Chaer (2002) ia mendefinisikan sinonim sebagai "ungkapan (bisa berupa kata, frase, klausa, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain".

2. Antonim

Istilah antonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti "nama" dan anti yang berarti "melawan". Verhaar yang diktip dari Chaer mendefinisikan antonim sebagai "ungkapan (bisa berupa kata, tetapi bisa juga berpa frase atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari ungkapan lain".

3. Homonim

Istilah homonim berasal dari bahsa Yunani kuno onomo yang berarti "nama" dan homo yang berarti "sama". Verhaar (1985) yang dikutip Chaer mengemukakan pengertian homonim secara lebih luas. Menurutnya homonim merupakan suatu ungkapan (kata, frase, klausa, kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain, tetapi maknanya berbeda. Sebagai contoh, bisa ular dan aku bisa. Kata bisa pada kedu kalimat tersebut tulisan dan pengucapannya sama, tetapi mengandung makna yang berbeda. Bisa ular mengandung makna racun., sedangkan aku bisa mengandung makna mampu.

4. Homofon

Homofon berasal dari kata homos yang berarti "sama" dan phone yang berarti suara/bunyi. Homofon menunjukan suatu relasi kata yang pengucapannya sama tetapi tulisannya berbeda dan maknanya pun tidak berhubungan. Contoh, perhatikan kalimat berikut :

  • Hani dikenai sanksi karena melanggar lalu lintas
  • Doni merasa sangsi akan kemampuannya

Kata sanksi dan sangsi memiliki pengucapan yang sama, tetapi tulisan dan maknannya berbeda. Kata sanksi mengandung makna hukuman, sedangkan sangsi mengandung makna ragu-ragu.

5. Homograf

Homograf terdiri dari kata homo yang berarti "sama" dan graf  yang berarti "tulisan". Homograf menunjukan suatu relasi kata yang tulisannya sama tetapi pengucapannya berbeda dan maknanya pun tidak berhubungan. Contoh, perhatikan kalimat berikut :

  • Rini memakan apel
  • Para tantara melakukan apel pagi di lapangan

Kata apel dikedua kalimat tersebut memiliki tulisan yang sama, tetapi pengucapandan maknanya  berbeda. Apel pada kalimat pertama mengandung makna buah apel, sedangkan apel di kalimat kedua mengandung makna upacara.

6. Hiponim

Hiponim berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu, onoma yang berarti "nama" dan hypo yang berarti "di bawah". Secara semantis, hiponim adalah semacam relasi antar kata yang berwujud atas-bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Hiponim dapat disebut dengan makna khusus dari hipernim. Hipernim adalah kata atau frasa yang maknanya dianggaplebih umum dari kata yang lain. Contoh : Ibu membeli buah di pasar, ada apel, anggur,  semangka,  melon, dan kelengkeng. 

Kata buah merupakan hipernim. Sedangkan apel, anggur, semangka, melon, dan kelengkeng merupakan hiponim.

7. Polisemi 

Menurut Mukhtar Umar, polisemi adalah satu kata yang memiliki lebih dari satu makna, karena memperoleh satu atau beberapa makna baru. Polisemi juga bisa disebut "keberagaman makna sebagai akibat perkembangan dari segi makna". Bisa juga didefinisikan sebagai "satu kata bermakna banyak".

8. Ambiguitas

Ambiguitas merupakan susunan kalimat yang mengandung makna ganda. Perbedaan ambiguitas dengan polisemi adalah kegandaan polisemi berasal dari kata, sedangkan kegandaan makna dari ambiguitas berasal dari satuan gramatikal. Contoh : Ali bersahabat dengan Rudi. Ia sangat menyayangi adiknya.

Dalam kalimat di atas tidak jelas atau ambigu maknanya, karena yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang menyayangi adiknya? Ali atau Rudi?

9. Redundansi

Redundansi sering disebut penggunaan unsur bahasa, baik kata ataupun kalimat secara berlebihan dalam suatu ujaran. Redundansi biasanya terjadi pada sususan gramatikal. Sebenarnya dalamsemantik redundansi tidak termasuk dalam hubungan makna karena  semantic membahas  bentuk yang berbeda maka akan mengandung maknay yang berbeda. Sedangkan redundansi membahas bentuk yang berbeda tetapi mengandung makna yang sama.


C. Analisis Relasi Makna Pada Cerpen "Mosaik" Dalam Novel Antologi Cerpen Perpisahan Yang Tak Diinginkan

Dari analisis relasi makna pada cerpen "Mosaik" dalam novel antologi cerpen Perpisahan Yang Tak Diinginkan penulis menemukan beberapa jenis relasi makna, diantaranya :

1. Sinonim

  • Namun, seseorang membisikkannya padaku sebagai sebuah impian yang terlukis indah dalam angan. 

Pada kalimat di atas, kata impian dan angan merupakan sinonim karena keduanya memiliki acuan yang sama yaitu sesuatu yang belun nyata, masih khayal. Secara makna referensial keduanya memang berbeda, tetapi dilihat dari konteks tulisan keduanya mengacu pada makna yang sama.

  • Harapan agar impian kasih direstui semesta dan dalam keridhaan Allah menjadi melodi dalam doa.

Pada kalimat di atas, kata harapan dan impian memiliki makna yang sama yaitu keinginan yang ingin dicapai. Maka kata harapan bersinonim dengan kata impian.

  • Kesetaraan nilai seorang insan yang dibedakan hanya dengan ketakwaan tidak lagi berlaku. Ia yang bertahta tak layak bersanding dengan  sahaya. Meski  halus, penolakan keluarganya tetaplah menyakitkan. Aku tidak meyalahkan takdir yang yang memilihku menjadi manusia biasa tanpa tahta dan harta.  

Kata insan dan manusia adalah sinonim. Kedua memiliki makna yang sama, insan memiliki makna  manusia. Maka kata insan bersinonim dengan kata manusia.

  • Pandanganku tak mau beranjak dari keindahan masjid yang berhasil ditaklukan oleh panglima dan pasukan terbaik sepanjang masa itu. (hal. 33) 
  • Benar adanya tentang kedudukan hati sebagai raja; jika ia bahagia, tentaranya aman sentosa. (hal. 34)

Kata pasukan bersinonim  dengan kata tantara karena kata tantara memiliki makna pasukan di dalamnya.

2. Antonim

  • Kehadirannya yang tak pernah diminta persis seperti kepergiannya yang tak dapat ditahan.

Pada kalimat di atas, kata kehadiran dan kepergian adalah antonim sebab keduanya memiliki acuan yang bersebrangan. Kehadiran menunjukan makna kedatangan, sedangkan kepergian menunjukan makna sebaliknya yaitu suatu tindakan yang menjadi ketiadaan.

  • Kendati demikian, aku menyadari tentang konsep kefanaan dunia yang menjanjikan akhir dari setiap pertemuan bertajuk perpisahan.

Pada kalimat di atas, kata pertemuan dan perpisahan merupakan antonim sebab keduanya memiliki makna yang bersebrangan. Pertemuan memiliki makna perjumpaan, sedangkan perpisahan memiliki makna berpisah.

  • Rekaman segala macam adegan di dalamnya masih terlihat jelas dari awal hingga akhirnya.

Kata awal  merupakan antonym dari kata akhir sebab keduanya memiliki makna yang berlawanan. Awal bermakna permulaan, sesuatu yang dimulai. Sedangkan makna kata akhir merupakan penghabisan, penutup.

  • Seorang pemuda bernama Fathur dengan segala keunikan yang ada padanya datang dan mengubah warna hidupku yang tadinya muram menjadi lebih ceria.

Kata muram dan ceria merupakan antonym karena keduanya berlawanan makna. Muram menandakan keadaan sedih, suram. Sedangkan ceria menunjukan keadaan bahagia,  berseri-seri.

  • Topik pembicaraan yang biasanya alot dan membosankan berubah menjadi sangat menarik dan menyenangkan.

Kata membosankan berantonim dengan kata menarik dan menyenangkan. Walau kata menarik dan menyenangkan  tidak saling bersinonim, tetapi  jika dilihat dari makna membosankan yang berarti tidak menyenangkan, tidak menarik, menjemukan, maka kata menarik dan menyenangkan itu keduanya sama-sama berantonim dengan kata membosankan.

3. Homonim

  • Langit bertema lazuardi berhiaskan awan putih mirip gula kapas yang berarak tipis-tipis menjadi latar maha karya sang Pencipta. 

Kata arak pada kalimat di atas yang sudah mendapatkan imbuhan ber- memiliki makna mengiringi. Sedangkan  kata arak lainnya yang sama memiliki makna minuman keras.

  • Aku tak cukup kuat untuk menahan gejolak walau riaknya tersimpan rapi di dasar hati

Kata riak pada kalimat di atas memiliki makna gelombang, getaran, atau gerakan mengombak. Sedangkan kata yang yang riak lainnya yang sama mengandung makna dahak,atau lender dari tenggorokan.

4. Homograf

  • Sebuah rasa yang terpancar dari naluri menyinari semesta, ruang, dan masa. 

Kata masa pada kalimat di atas merupakan suatu homograf karena ada kata lainyang sama pengucapannya tetapi berbeda tulisan dan maknanya, yaitu massa yang berarti jumlah yang banyak sekali,  atau sejumlah besar suatu benda. Sedangkan masa pada kalimat di  atas bermakna waktu atau jangka waktu yang agak lama.

 

   BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Relasi makna adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya. Jenis relasi makna dibagi menjadi :

  1. Sinonim           : dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama
  2. Antonim          : dua kata atau lebih yang memilikimakna yang berlawanan
  3. Homonim        : kata yang tulisannya sama, pengucapannya sama, tetapi maknanya berbeda
  4. Homofon         : kata yang pengucapannya sama, tetapi tulisan dan maknanya berbeda
  5. Homograf        : kata yang tulisannya sama, tetapi pengucapan dan maknanya beda
  6. Hiponim          : kata yang artinya tercakup dalam kata lainnya 
  7. Polisemi           : relasi makna antarkata yang sering digunakan  dalam beberapa  kalimat atau konteks yang berbeda

Hasil dari analisis relasi makna yang terdapat pada cerpen"Mosaik" dalam novel antologi cerpen Perpisahan Yang Tak Diinginkan ditemukan  4 sinonim, 5 antonim, 2 homonim, dan 1 homograf.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkinterdapat banyak sekali kesalahan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah analisis ini dapat menjadi lebih baik lagi, baik secara penulisan maupun teori yang dipaparkan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Darmawati, Uti. 2018. Semantik Menguak Makna Kata. Bandung : Pakar Raya

Dewi, Wendi Widya Ratna. 2009. Semantik Bahasa Indonesia. Klaten : PT. Intan Pariwara, 2009

Jamelia, Icha Nurma dkk. "Relasi Makna Dalam Bahasa Melayu Dialek Melawi" (https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/23681/18589. diakses tanggal 24 Juni 2022) 

Kholison, Muhammad. 2016. Semantik Bahasa Arab : Tinjauan Historis Teoritik & Aplikatif. Sidoarjo : CV. Lisan Arabi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun