Mohon tunggu...
Writerpreneur Indonesia
Writerpreneur Indonesia Mohon Tunggu... -

Akun 'kloningan' ini dibuat sehubungan dengan proyek pembuatan buku berjudul (sementara) "Writerpreneur, Membangun Bisnis Digital dari Menulis" yang bakal diterbitkan Elex Media Komputindo. Tulisan-tulisan senada bisa dilihat di facebook writerpreneurindonesia, blog Writerpreneur Indonesia dan twitter @writerpreneur_i

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Setelah Harry Potter, Novel Terbaru JK Rowling (Sempat) Ditolak Penerbit

17 Juli 2016   11:51 Diperbarui: 18 Juli 2016   08:49 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JK Rowling (foto the Guardian)

Jika senang membaca, Anda pasti pernah mendengar atau justru menggandrungi serial Harry Potter. Anda juga mungkin tahu tentang perjuangan sang pengarang, JK Rowling dalam upaya menembus dunia penerbitan. Naskah Harry Potter sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan.

Serial Harry Potter sukses besar, menjadi salah satu kisah terlaris di dunia, diangkat ke layar perak, dan membuat nama JK Rowling melambung tinggi. Namun tahukah Anda, pasca-Harry Potter, novel yang dibuat Rowling sempat ditolak sejumlah penerbit?

Setelah Harry Potter, Rowling memutuskan untuk pindah genre. Dia merilis novel berjudul Casual Vacancy, pada 27 September 2012. Novel ini sukses besar, terjual sekitar satu juta copy di seluruh dunia. Kisahnya kemudian diangkat BBC menjadi drama miniseri.

Usai Casual Vacancy, Rowling memutuskan untuk membuat pendekatan yang sama sekali berbeda. Diam-diam dia menulis novel dengan tema detektif. Dia kemudian memilih nama pena Robert Galbraith. Setelah naskahnya rampung, Rowling mengirimkan ke penerbit.

Rowling sengaja merahasiakan fakta bahwa Robert Galbraith merupakan nama samarannya. Kepada penerbit, dia mendeskripsikan Robert Galbraith sebagai “mantan penyidik polisi militer kerajaan yang beralih menjadi detektif swasta.”

Dan apa yang terjadi?

Naskah yang diberi judul The Cuckoo's Calling itu ditolak penerbit. Rowling tidak putus asa. Dia mengirim lagi ke penerbit lain, dan ditolak. Dia terus mengirim hingga akhirnya penerbit bernama Little Brown tertarik dan menerbitkannya.

Sekalipun digarap "penulis pemula”, The Cuckoo's Calling  mendapat pujian dari sejumlah pengarang genre misteri, yang tidak tahu kalau nama pengarang yang tercantum hanya nama pena. Media berpengaruh Publishers Weekly dalam ulasannya menyebut Casual Vacancy “a stellar debut", sementara  the Library Journal's menyebutnya "the debut of the month".

Val McDermid, yang dikenal sebagai ratunya genre triler psikologi dalam ulasan di Guardian menyebut The Cuckoo’s Calling sebagai "the best of traditional mystery fiction, private-eye pace and the kind of writing that reminds me why I love this genre".

Pujian setinggi langit yang diberikan untuk pengarang pendatang baru merupakan hal yang tidak lumrah di Inggris. Hal ini membuat wartawan Sunday Times penasaran, dan melakukan investigasi. Dan akhirnya terungkap kalau sosok di balik nama Robert Galbraith tak lain JK Rowling.

Begitu fakta ini terungkap, penjualan The Cuckoo's Calling meningkat 4000 persen. Cetakan edisi perdana langsung diburu kolektor dan penggemar fanatik JK Rowling. Terbukanya rahasia ini disesalkan Rowling, yang sempat berharap akan menyimpan rahasia lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun