Mohon tunggu...
Putra Wanda
Putra Wanda Mohon Tunggu... -

Pengamat Teknologi Informasi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bagaimana Prospek Ekonomi Digital Indonesia di 2019?

6 Februari 2019   22:15 Diperbarui: 7 Februari 2019   23:31 6372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Penggunaan internet yang semakin tinggi. (Thinkstock)

Saya prediksikan Fintech akan menjadi teknologi 'driver' kunci dalam pengembangan ekonomi berbasis informasi ini. Selain itu, Fintech ini menjadi jawaban atas masalah inklusi keuangan di tanah air. Sebagai informasi, baru sekitar 40 persen dari populasi (orang dewasa) Indonesia yang memliki akses ke perbankan.

Outlook Ekonomi Digital Indonesia 2019 (Foto: cipg.or.id)
Outlook Ekonomi Digital Indonesia 2019 (Foto: cipg.or.id)
Promosi Ekonomi Digital, Bukan Pajak

Melihat  transaksi data di tahun 2019 yang begitu besar di tengah penetrasi 140 pengguna seantero Nusantara, hal ini tentu menjadi momen tepa untuk mengembangkan ekonomi digital. 

Di dalam ekonomi digital, layanan digital sejatinya sangat dekat dengan konsep open standard dan inovasi. Ini akan membawa potensi perubahan yang besar dalam industri tradisional yang  menjalankan model bisnis secara manual dan konvensional. Namun, siapkah para stakeholders dalam negeri untuk menyambut era digital ekonomi yang makin nyata ini ?

Dalam ekonomi berbasis informasi ini, sumber daya paling penting ialah data. Resource ini  akan menjadi "harta" yang sangat penting dalam kesuksesan industri digital seperti Fintech atau E-Commerce. Analisis data yang akurat dan cepat dengan teknologi Kecerdasan Buatan akan menentukan persaingan dan kesuksesan industri di era internet economy. DI Indonesia sendiri perusahan rintisan seperti Go-Pay, Modalku hingga Ovo, dipercaya menjadi infrastruktur awal dalam pengembangan digital hype dalam negeri

Menurut pandangan kami, web economy yang syarat dengan inovasi ini menjadi cara untuk menciptakan efisiensi dalam bisnis. Misalnya dalam model, ekonomi konvensional, aspek labor menjadi hal penting. 

Namun dalam ekosistem baru nanti, ICT capital dapat menggantikan peran man labor melalui penggunaan robot berbasis kecerdasan buatan. Dengan berbasis Artificial Intelligence (AI), proses digitalisasi dan automatisasi menjadi sangat mudah dan cepat. AI dipercaya sebagai teknologi driver baru dalam industri modern masa depan. 

Pesatnya pertumbuhan startup digital ini menjadi cerminan prospek yang cerah. Saat ini, jumlah startup Indonesia sudah melebihi 1500 yang menjadikan Indonesia sebaga salah satu negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia. 

Pertumbuhan bisnis rintisan baru tentu akan memberikan impact signifikan dalam penerapannya. Lihatlah bagaimana Go-Jek telah mengubah model bisnis transportasi dalam negeri. Munculnya mode ekonomi baru telah menciptakan disrupsi dalam berbagai bidang bisnis. 

Dari pengamatan kami, promosi ICT dalam industri seperti Fintech dan E-commerce dapat meningkatkan financial inclusion, memperluas pasar dan menciptakan lapangan kerja baru. Penerapan ICT dalam ekonomi digital juga menjadi cara untuk menumbuhkan GDP dalam negeri. 

Pertumbuhan GDP Nasional tentu tidak lepas dari semakin meningkatnya transaksi e-commerce dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sebuah wacana pengenaan pajak untuk industri e-commerce dapat menjadi hambatan pertumbuhan industri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun