Mohon tunggu...
Sosbud

"Cantik itu Relatif", Apakah Masih Berlaku?

13 Desember 2017   07:28 Diperbarui: 13 Desember 2017   09:10 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah yang anda fikirkan tentang definisi cantik? Akhir-akhir ini sebuah fenomena mengejutkan saat para perempuan berlomba-lomba untuk mendapatkan kulit putih dengan berbagai cara. Mulai dari perawatan mahal di klinik-klinik kecantikan, yang sekedar yang menempelkan bahan-bahan alami di wajah, dan penggunaan produk kecantikan yang mengandung zat berbahaya bagi kulit.

Hal-hal seperti ini dimunculkan oleh mindsetmereka sendiri bahwa cantik itu harus dengan kulit yang putih. Apakah hal ini sudah dapat dikatakan bijaksana? Padahal semua manusia yang hidup dibumi memiliki kulit dengan warna yang berbeda-beda menurut wilayah tempat mereka beraktivitas ataupun garis keturunannya.

Pihak mana yang sebenarnya memberikan doktrin mindsetkulit cantik itu putih. Pertama adalah penemuan-penemuan baru tentang produk kecantikan yang mengarah pada kulit yang halus dan putih. 

Sehingga banyak bermunculan iklan dan penawaran kulit cantik sesuai dengan apa yang dapat mereka suguhkan. Doktrin ini lalu tertanam dan mengakar pada penerimanya secara mentah, hingga mereka mengharapkan kecantikan seperti halnya dalam iklan dan penawaran produknya.

Sepatutnya kita yang harus memperbaiki fikiran kita dulu, kita bisa cantik dengan apapun warnanya.  Tetapi tidak lupa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit juga. Sehingga kita perempuan-perempuan dengan warna kulit yang berbeda, bukan saatnya untuk minder ataupun  merubah anugrah yang telah diberikan oleh Tuhan. 

Karena berbeda itu bukan berarti tidak cantik, tetapi bagaimana cara kita menunjukkan bahwa kita cantik dalam cara-cara kita sendiri dan warna kitayang berbeda beda.

Widya Puspatiara

FPK- TIHP

Uiniversitas Airlangga

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun