Mohon tunggu...
WongCilik123
WongCilik123 Mohon Tunggu... Freelancer - simple life, simple thoughts

simple life, simple thoughts

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Malaikat Bernama Rapid Test Covid-19 Mandiri

23 Maret 2020   18:21 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:08 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : liputan6.com

Menurut Fadli Zon, harga alat test tersebut hanya sekitar 55ribu rupiah, dimana harga tersebut sangat terjangkau bagi kebanyakan orang di Indonesia. 

Untuk obat, penulis belum mendapatkan data mengenai harganya, seandainya mahal, maka dengan hasil test mandiri yang positif, pasien bisa mengklaim obat gratis di puskesmas terdekat.

Kenapa komersial menjadi kata kunci? Karena pemerintah harus menyadari dan mengakui bahwa kapasitas mereka terbatas. Dengan komersial, maka semua orang yang bergejala, bisa membeli alat testnya secara mandiri dan mengetahui status mereka masing-masing = diagnosa dini.

Bila diagnosa dini terjadi, maka terjadi pengobatan dini dimana keberhasilan pasti jauh lebih tinggi dan menekan jumlah orang yang harus masuk rumah sakit karena terlambat diagnosa = mengurangi keperluan tenaga medis dan tempat tidur Rumah Sakit.

Perbandingan tempat tidur dan jumlah penduduk di Indonesia hanya 1:1000 atau 1 tempat tidur di Rumah Sakit per 1000 penduduk, jauh dari Korea Selatan yang 12x lipat. 

Itu kita belum mempertimbangkan faktor bahwa kebanyakan Rumah Sakit dan tenaga medis ngumpul di kota besar dan tidak merata sebarannya, dan belum mempertimbangkan bahwa di hari biasa saja sudah penuh dan antri-antri.

Jadi sudah tidak masuk akal bila kita ingin membentuk Herd Immunity (penularan dibiarkan terjadi), dimana dibutuhkan sumber daya Rumah Sakit yang extravaganza untuk melakukan hal itu (hal ini akan dibahas di artikel penulis berikutnya).

Jadi satu-satunya solusi saat ini adalah DIAGNOSA dan PENGOBATAN DINI secara MANDIRI. Pengobatan dini menekan angka orang yang harus masuk rumah sakit dan juga menekan penularan karena setidaknya 80% yang positif pasti mengisolasi dirinya, meski ada 20% yang tetap bandel keluyuran, tetap lebih lumayan daripada yang positif keluyuran 100%.

Langkah tambahan lain yang bisa dilakukan ada beberapa, misalnya melibatkan RT RW untuk memberikan bantuan ekonomi pada orang yang tidak mampu tetapi terdiagnosa positif, pengawasan isolasi mandiri untuk keluarga tersebut hingga sembuh.

Social distancing tetap diterapkan untuk menutup celah pelaksanaan test cepat karena apapun kebijakan yang ada, pasti ada celah dalam pelaksanaan. Semua tempat umum termasuk tempat ibadah ditutup, perkumpulan orang lebih dari 5 misalnya dibubarkan dan didenda, masyarakat dihimbau untuk naik motor ke tempat kerja, dst.

Alih guna dan penambahan tempat tidur + relawan secara massal tetap dilakukan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun