Mohon tunggu...
Azeem Amedi
Azeem Amedi Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Pribadi

Masih belajar, mohon dimaklumi. | S1 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran | F1 & Racing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

#CelotehPolitik, Kisah Menuju Pemilu 2019

28 Juli 2018   09:00 Diperbarui: 28 Juli 2018   09:29 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya kali ini akan memulai sebuah konsep tulisan baru. Bagi yang telah mengikuti tulisan saya sejak lama, mungkin telah akrab dengan tulisan-tulisan saya yang berbau-bau Hukum. Hal tersebut dikarenakan disiplin ilmu yang saat ini saya tekuni adalah ilmu Hukum. Pada tulisan kali ini, saya akan memperkenalkan sub-rubrik baru yakni #Celoteh. 

Sub-rubrik ini akan berisi opini saya sebagai orang awam, jadi harap dimaklumi apabila terdapat banyak kesalahan karena semua berdasarkan pandangan saya. Sub-rubrik ini juga tidak akan fokus hanya pada politik saja seperti tulisan ini nanti, kemungkinan akan fokus pada hal-hal yang saya senangi, seperti Formula 1, MotoGP, hingga opini saya mengenai pahlawan super dari Amerika.

Cukup dengan prolognya, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai pandangan saya tentang dunia perpolitikan Indonesia menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Saya melihat terdapat dua kubu yang paling terlihat, kurang lebih tidak berubah dari Pemilu tahun 2014 lalu, yakni kubu Joko Widodo yang kali ini sebagai petahana dan kubu Prabowo Subianto sebagai penantang terberat. 

Kubu Jokowi diperkuat gabungan partai politik (parpol) yang sama dengan 5 tahun lalu yaitu PDIP, PKB, Hanura, dan Nasdem, dengan tambahan armada berupa Golkar dan PPP, namun kehilangan 1 parpol yakni PKPI akibat baru selesai lepas dari jeratan Threshold (ambang batas) karena diberlakukannya Undang-Undang (UU) Pemilu yang baru (Nomor 7 Tahun 2017) serta pergantian kepemimpinan partai selepas Hendropriyono mundur. 

Kubu Jokowi terlihat sudah semakin solid, terlihat dari pertemuan para ketua umum gabungan parpol waktu lalu yang sepertinya sudah menyepakati siapa yang akan mendampingi Jokowi di kontestasi politik tahun depan.

Menurut saya, tidak akan ada lagi kemungkinan keretakan koalisi ini. Tapi saya tidak menutup kemungkinan koalisi ini bakal membuka peluang parpol lain untuk berlabuh, dan siapa tahu parpol yang berlabuh ini melakukan perusakan diam-diam di dalam kubu Jokowi. 

Kubu ini harus waspada terhadap gerakan politik parpol lain yang hendak berlabuh ke dermaga mereka. Kalau tidak, solidaritas mereka akan mudah dihancurkan sehingga dukungan untuk Jokowi di Pilpres akan terpecah.

Mengenai kandidat calon wakil yang akan mendampingi Jokowi sendiri, hingga saat ini saya belum terbayang. Meskipun sejumlah nama digadang-gadang mumpuni dan cocok menjadi wakil Jokowi, mulai dari Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prof. Mahfud MD, TGB Zainul Majdi, Susi Pudjiastuti, dan lainnya, saya justru berpikir belum ada yang tepat dengan Jokowi. 

Jokowi punya karakter yang straight-forward, tidak basa-basi, dan merupakan karakter eksekutor, namun juga pandai berstrategi politik. Jokowi membutuhkan seorang figur yang mampu mengimbangi dia, yang lebih diplomatis, konseptor yang cerdas, dan paham dalam hal penegakan hukum, karena dirasa pada pemerintahan ini penegakan hukum tidak memiliki progres yang signifikan. Tapi entahlah, hanya Tuhan YME dan Jokowi yang tahu siapa yang pas.

Selanjutnya, kubu Prabowo sedang dalam tahap penguatan. Terlihat beberapa waktu lalu Prabowo selaku ketua umum Gerindra bertemu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua umum Partai Demokrat telah melahirkan 'deal' untuk bergabung menjadi satu kubu. 

Meskipun Demokrat sendiri pernah diisukan untuk berlabuh ke kubu Jokowi karena terdapat kegalauan di antara para kader, tapi SBY menepisnya karena merasa ada banyak 'halang rintang', seperti misalnya hubungan SBY dan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum membaik, dan halangan lain yang hanya Tuhan dan SBY yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun