[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="gambar dari merdeka.com"][/caption]
Astaga. Kapal canggih Kri Klewang yang disebut menyamai kapal siluman  ternyata sangat rapuh terhadap kobaran api!  Dari informasi yang saya baca di media, menyatakan bahwa api melalap habis bagian2 kapal dengan cepat dan sukar untuk dipadamkan walau Pemda Banyuwangi telah mengerahkan dinas pemadam kebakarannya. Mengapa demikian?
Ya,karena kapal ini tidak terbuat dari  baja melainkan pakai bahan komposit serat karbon. makanya ringan dan sukar terdeteksi oleh radar lawan. Seperti kapal siluman. Belum ada satupun negara yang membuat kapal perang berbahan komposit serat karbon kecuali Indonesia satu-satunya di Dunia. Komposit serat karbon dipercaya daya tahannya  20 x lebih kuat dari baja diperairan laut  namun rentan terhadap api.
Dari informasi media disebutkan bahwa Kri Klawang adalah kapal perang canggih berdesain trimaran, dilengkapi empat rudal jenis C-705 dengan jarak jelajah 120 kilometer. Karena bobotnya ringan dari komposit serat karbon konon mampu bermanuver lebih cepat diatas laut , menyergap kapal lawan.
Amerika sendiri punya kapal perang canggih berdisain trimaran seperti ini, namun terbuat dari baja asli. Sebenarnya anak bangsa Indonesia bisa bercermin dari pengalaman Amerika membuat kapal perang. Mengapa mereka tidak menggunakan bahan komposit karbon,tetapi memakai baja asli.
Pikir saja, dalam perang yang sesungguhnya mampukah kapal perang jenis plastik(komposit serat carbon) mengungguli kapal perang baja?
Mampukah kapal perang jenis plastik ini menahan gempuran bom,torpedo dan tembakan meriam kapal lawan?
Mungkin ada juga hikmat dibalik terbakarnya Kri Klewang yakni kita bisa mengetahui kelemahan fatal dari kapal ini.Ya, sebuah pembelajaran mahal seharga 110 miliar lebih.
Dan mungkin saat ini Indonesia menjadi bahan tertawaan negara lain, Karena Indonesia satu2nya di Dunia yang memiliki kapal perang jenis plastik (komposit serat karbon).
Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur. Lagipula Kri Klewang bisa dipakai gagah-gagahan buat mengejar nelayan plus polisi maritim malysia , Mereka pasti mati kutu terkejar.
Sekarang tinggal bagaimana anak bangsa Indonesia mengatasi kelemahan kapal ini. Mungkin melapisinya dengan bahan anti api seperti asbes supaya tidak gampang terbakar atau ...seng barangkali...supaya murah.! (bercanda).