Mohon tunggu...
Wahyu Asafurla
Wahyu Asafurla Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Tandang gelanggang walau sorang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah sebagai Tempat Mengisi Waktu Luang

11 Desember 2019   16:24 Diperbarui: 11 Desember 2019   16:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Pada saat ini sekolah seperti candu.seakan-akan mereka yang sekolah adalah orang yang paling sukses,padahal sukses tidak di ukur dari sekolah.banyak mereka yang sekolah selesai tamat sekolah tidak tahu tujuan harus kemana?,hal itu sering kali kita temui dalam kehidupan ini.Bagi saya sekolah hanya lah tempat mengisi waktu luang dan potensi lebih penting dari angka.

Barang kali  banyak dari kita yang mengira bahwa pendidikan adalah pergi ke sekolah duduk di dalam kelas, mendengar penjelasan guru, mengerjakan tugas, pulang dan belajar untuk hari esok. Namun apakah pendidikan hanya sebatas hal - hal tersebut ? sebatas duduk disekolah dan belajar di kelas ? Pendidikan tidak hanya sebatas rutinitas belaka dengan proses  sederhana. 

  • pendidikan adalah jalan berkesinambungan dengan petualangan ke arah masa depan yang lebih menantang. WMA

Bangun tidur, shalat, makan, pergi kesekolah,pulang dan tidur kembali. Memang hal tersebut bukanlah sebuah keanehan namun apakah kehidupan hanya diisi untuk hal -hal tersebut ? Apakah waktu hanya terbatas pada hal -hal tradisional tanpa perlu perubahan dan pemikiran ke arah lanjut ? Begitu pula pendidikan, pendidikan bukanlah suatu hal untuk memandang dari satu kacamata namun ada banyak pasang kacamata yang dapat mendefinisikan apa dan bagaimana pendidikan diselenggarakan.

Ketika seseorang bertanya,Untuk apa bersekolah? sebagian besar mungkin akan menjawab, "Untuk belajar." Ada benarnya, di sekolah kita memang akan mendapat pelajaran. Lalu jika pertanyaannya seperti ini, "Dimana kita bisa belajar?."Ketika sebagian besar jawaban yang kita temukan adalah, "Di sekolah." Maka wajar pula jika kita seringkali keliru dalam memaknai kehidupan.

Sepertinya kita melupakan sejarah tentang makna kata sekolah dari jejak sejarah kata itu berasal.ketika menyebutkan kata sekolah ,maka mungkin yang muncul dalam benak kita sebuah gedung,yang memilki ruangan seperti kelas ,buku,meja dan tenaga kerja pengajar yang akan memberikan penjelasan pengajaran terhadap siswa.sekolah memiliki seperangkat peraturan yang harus di patuhi,mulai dari warna sepatu, rambut,pakaian,waktu masuk dan pulang. Bagi siapa saja yang melanggar akan di kenakan sanksi,sebagai peringatan untuk di patahui aturan yang ada.begitu lh kira gambaran yang terbayang oleh sebagain orang tentang sekolah.

Padahal,jika kita kembali dan menelusuri history dari lahir nya kata sekolah.ada sebuah kekeliruan yang terjadi pengambaran tentang sekolah selama ini.kata sekolah sendiri berasal dari bahasa latin yaitu shocle, scola,shocle,yang secara harfiah bearti "waktu luang"atau "waktu senggang".

Pada zaman Yunani kuno,orang-orang senang mengisi waktu luang dengan mereka dengan mengunjungi orang tertentu atau tempat tertentu untuk berdiskusi dan menanyakan hal-hal uang tidak di ketahui kepada orang yang mengetahui.disana lh mereka belajar banyak hal.

Kebiasaan itu terus berlanjut. Baru lah kemudian ditemukan catatan oleh plato dan Aristoteles yang menuliskan ruang kelas dan sekolah.pada sat itu sekolah masih sederhana,pelajaran nya di titik beratkan di bidang militer,atletik, musik dan puisi.sekolah menjadi jadi tempat menyenangkan di waktu sela waktu senggang.orang belajar yang menurut mereka butuh dan bermanfaat bagi kehidupan,dan mereka senang mendapatkan pengetahuan.

Mari kita bercermin dari semangat bangsa Yunani mencintai pengetahuan.melihat rendahnya sikap kompetitif peserta didik di sekolah kita.bahkan ada yang sekolah sering bolos karna mereka menganggap sekolah membosankan.disekolah kecerdasan di hitung oleh angka-angka tinggi ,sedangkan mereka yang angka renda di anggap bodoh.nilai menjadi tolak ukut dari kecerdasan di sekolah.

Sekolah hanya lah sarana yang di sediakan untuk belajar.namun sejatinya kita bisa belajar dimana saja dan kapan saja.sejarah mencatat orang-orang yang putus sekolah bisa menjadi orang hebat seperti Einstein,Thomas alva Edison,bil gates.mereka adalah orang yang berhenti sekolah namun tidak berhenti dengan belajar.

Mari kita berfikir dan merenungi dan memahami kembali makna sekolah dari asal katanya.melihat sekolah sebagai tempat mengisih waktu luang yang menyenangkan dalam belajar pengetahuan.menyusun sejumlah kehilangan bukan dari angka-angka sebagai pertimbangan pintar atau tidak nya seseorang.memahami kata-kata dalam buku agar lebih mengenal abjad per abjad agar bisa membaca nya.sekolah sudah sepatutnya menjadi tempat yang menyenangkan dan memardekakan pikiran,memerdekakan kehidupan.

  • "kita belajar melalui pengalaman dan mengalami"Viola spolin

Pedamaran 11 Desember 2019

WahyuMukhtarAsafurla

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun