Mohon tunggu...
Wawan Kurniawan
Wawan Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bersyukurlah...!

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Simfoni BlogshopN5M Anging Mamiri

1 April 2012   07:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi-Blogshop N5M/Admin (Arif Khunaifi/Kompasiana)"][/caption]

Makassar, Sabtu (31/3) bertempat di Gedung Bank Indonesia lantai 4 berlangsung salah satu event besar yakni Kompasiana Blogshop (Blogging Workshop) Makassar. Makassar merupakan salah satu dari tiga kota yang dikunjungi oleh Kompasiana tahun ini. Setelah sebelumnya berlangsung di Kota Bandung dan Surabaya.

Tahun sebelumnya di Kota Anging Mamiri telah dilaksanakan Kompasiana Blogshop yang bertempat di Wisma Kalla. Namun tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Blogshop disponsori oleh iB (Islamic Banking) Perbankan Syariah Bank Indonesia yang dirangkaikan dengan Lomba Review Film Negeri 5 Menara. Di tambah dengan hadirnya Penulis Best Seller Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi sebagai bintang tamu sekaligus pemateri. Ahmad Fuadi dengan mantra Man Jadda Wajada telah berhasil memperlihatkan kekuatan tulisan, hingga novel Best Seller Negeri 5 Menara menjadi sebuah Film yang menginspirasi pula yang disponsori oleh iB Perbankan Syariah Bank Indonesia. Data terakhir menyatakan bahwa Film Negeri 5 Menara telah ditonton oleh 730 ribu orang seluruh Indonesia.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WITA dengan diikuti oleh ratusan peserta, dari daftar registrasi yang ada sebelumnya, kota Makassar memiliki 215 peserta yang mendaftar. Hingga acara ini berlangsung, tidak semua peserta yang daftar menghadiri kegiatan ini. Berkisar hingga 150 peserta yang datang di lokasi, Lantai 4 Bank Indonesia Makasar, Jalan Jenderal Sudirman No.3 Makasar.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Live Tweet menjadi hal yang menarik perhatian peserta, dengan hadiah satu buah handphone Samsung Galaxy Y, peserta diberikan hastag #BlogshopN5M untuk digunakan dalam setiap tweet terbaru di twitter.

Menulis Kreatif

“Bukan Tulisan apa adanya” merupakan judul materi pertama yang dibawakan oleh Iskandar Zulkarnain. Di tahun sebelumnya, Izkandar Zulkarnain membawakan materi di Kompasiana Blogshop dengan judul materi “Citizen Journalism”.

“Materi kali ini akan melengkapi materi tahun sebelumnya, dan saya akan coba membawakan materi ini lebih ringan agar mudah dipahami” jelas Iskandar Zulkarnain sebelum memulai materinya. Dalam membawakan materi menulis kreatif, pemateri terkesan santai dan menguasai bahan materi yang ditampilkan, jelas saja para peserta memperhatikan dengan seksama. Tingkat antusias peseerta dalam menerima materi begitu tinggi.

Dalam materi I, dijelaskan akan proses pencarian informasi atau ide bisa ditemukan dimana saja. Menulis yang baik ketika tulisan tersebut bisa membawa pengaruh dan bermanfaat bagi orang lain. Berbagai tips trik dijelaskan secara sederhana dan nyaman bagi peserta. Di tambah dengan suasana ruangan yang mendukung, membuat materi dari Iskandar Zulkarnain terlihat sangat penting.

“Ide bisa di explore dari berbagai kegiatan” Ungkap Zulkarnain.

Antusias peserta kemudian terlihat saat MC membuka sesi tanya jawab, peserta berlomba mengacungkan tangan ke atas, dengan penuh semangat ingin bertanya dengan pemateri pertama. Hingga akhirnya terpilih dua penanya dengan pertanyaan yang menarik pula tentunya. Penanya pertama membahas akan masalah plagiat dan ghostwriter lalu penanya kedua lebih menekankan proses serta tulisan kreatif itu muncul.

Di akhir materi Iskandar Zulkarnain, memberikan rekomendasi bacaan bagi peserta yang ingin mengetahui lebih banyak akan hal tulis menulis, yakni buku yang berjudul "how to write articles that sell". Materi pertama kemudian diakhiri dengan kuis dari Iskandar Zulkarnain dan MC. Dua orang peserta yang berhasil menjawab pertanyaan, pertanyaan pertama yakni sejak kapan kompasiana berdiri? (*Jawaban: 22 Oktober 2008) dan pertanyaan kedua, siapa pendiri kompasiana? (*Jawaban: Pepih Nugraha) dua peserta beruntung masing-masing mendapatkan hadiah tiket nonton gratis Negeri 5 Menara.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Foto bareng peserta bersama dengan Iskandar Zulkarnain (Pemateri Pertama)"][/caption]

Naratif

Selang beberapa menit setelah materi pertama dibawakan, materi kedua dengan judul “Menulis Naratif” dibawakan oleh Pepih Nugraha. Sebelum mengawali materi kedua, pemateri yang notabene adalah pendiri dari Kompasiana bernostalgia akan Kota Makassar. Pepih pernah menetap di Kota Makassar, bukan hanya itu Pepih menjelaskan akan nama-nama lagu daerah, penyanyi serta empat etnis yang ada di Sulawesi, Bugis, Makassar, Mandar, Tator. Peserta kemudian sentak tertawa ketika Pepih membahas akan ada korelasi antara Silariang dengan Uang Panai.

Tismi Dipalaya, salah seorang peserta Blogshop dalam tweetnya merasa malu, karena pengetahuan Pepih akan Makassar Sulawesi Selatan begitu padat dibandingkan dia yang notabene penduduk asli Sulawesi Selatan.

Membahas akan materi naratif, Pepih kemudian sedikit menjelaskan akan jurus ampuh dalam menulis.

“Coba menulis dari percakapan sehari-hari, kamu mampu menjadi penulis ketika kau bisa bercerita dengan hebat” jelasnya sambil diiringi senyumnya yang khas.

Menurut penjelasan awal dari Pepih, menulis merupakan suara hati, lewat tulisan kepribadian seseorang dapat terlihat. Dalam materi yang disampaikan, Pepih menekankan akan pentingnya naratif dalam sebuah tulisan. Ditambah dengan menuliskan tulisan akan kehidupan, di tengah materi Pepih kemudian beralih membahas salah satu alat musik daerah yang terkenal yakni “Sinril”. Peserta tertawa menjadikan suasana ruangan lebih bersahabat.

Hal terpenting dalam materi penulisan yang dibawakan oleh Pepih Nugraha ini adalah sebuah tulisan yang menarik layaknya memiliki konflik. Konflik menurut Pepih menjadikan tulisan itu akan lebih memiliki kekuatan untuk memancing pembaca untuk mengetahui bacaan tersebut. Selain itu, dibahas juga mengenai sudut pandang dalam bercerita. Pemateri sempat bertanya pada peserta akan kecendrungan menggunakan sudut pandang dalam menulis dan hasilnya, sebagian besar peserta lebih nyaman menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya, Pepih menyarankan pada peserta agat mencoba beralih ke pandangan orang ketiga.

Salah satu tips sederhana dan membuat peserta tersenyum dari Pepih yakni,

“Jika kau kesulitan menulis, menulislah sekarang! Menulislah sekarang!” Ha; tersebut berulang kali disampaikan hingga mengundang tawa peserta. Salah satu saran dari Pepih ketika menjelaskan materi akan plot yakni, “Silahkan nonton film Benjamin Button yang punya alur menarik dan berbeda dari biasanya” Selain itu Pepih merekomendasikan peserta untuk membaca Deception Point karangan Dan Brown, sebagai tulisan yang memiliki narasi serta deskripsi yang menarik.

Tak kalah dengan materi pertama dari Iskandar Zulkarnain, peserta pun antusias dengan materi yang disampaikan Pepih Nugraha. Selanjutnya, bersama dengan MC, kuis pun kembali dimulai dengan memilih dua orang peserta untuk ditugaskan bercerita sekaligus mendeskripsikan hal menarik yang pernah dialami. Sama dengan kuis pada materi pertama, dua orang peserta beruntung, masing-masing mendapatkan tiket gratis nonton Negeri 5 Menara.

Setelah materi kedua berakhir, peserta istirahat dengan waktu berkisar 45 menit. Lunch yang disediakan oleh panitia tersedia dalam meja masing-masing peserta. Waktu istirahat pun dimanfaakan oleh peserta, ada yang saling kenal, makan, shalat, hingga berfoto ria dengan peserta lain.

[caption id="" align="alignnone" width="640" caption="Foto bareng peserta bersama dengan Pepih Nugraha (Pemateri Kedua)"][/caption]

MC Beraksi

Setelah waktu istirahat berakhir, MC mengisi acara dengan berbagai game. Game pertama diberi nama game “Apa Kau Ini?”. Peserta saling berebut tempat untuk maju kedepan mengikuti game tersebut. Permainan sederhana tersebut melatih kreativitas serta kecepatan dari peserta. MC hanya memberikan satu buah pisang kecil kepada 12 peserta yang turut serta, dan selanjutnya peserta memegang itu lalu berkata, “Apa Kau ini?” setelah itu jawaban kreatif bermunculan, ada yang menjawab sisir, mic, sikat gigi. Hingga akhirnya ada peserta yang kehabisan ide, peserta yang kehabisan ide akan tereliminasi. Lima peserta terakhir mendapatkan hadiah doorprize dari panitia.

Setelah bermain dengan game “Apa Kau Ini?” peserta kembali diberikan game IB (aIBi), peserta berbaris kedepan dan diinstruksikan untuk menghitung. Namun aturan mainnya, setiap angka 7 atau kelipatan 7 penyebutnya diubah menjadi IB (aIBi). Hingga kemudian menyisahkan tiga pemenang yang mendapatkan doorprize dari panitia.

Man Jadda Wajada

Setelah bermain game, peserta kemudian kembali bersiap untuk menyimak materi ketiga. Materi yang dibawakan oleh Penulis Best Seller Negeri 5 Menara ini sudah dinantikan sebelumnya, seperti yang terlihat dari tweet para peserta. Dalam memulai materinya, Ahmad Fuadi terlebih dahulu menayangkan video tentang dokumentasi perjalanannya keliling dunia, sekaligus membuktikan matra hebat darinya “Man Jadda Wajada”.

Dalam materi yang berjudul, “Menulis: Inspirasi dari Pengalamn Nyata”, Ahmad Fuadi memberikan gambaran akan betapa pentingnya menulis.

“Menulis bisa membuat kita keliling dunia!” ungkap alumni pesantren Gontor itu.

Selain itu juga, ungkapan yang tak kalah menggetarkan peserta yakni “kata lebih hebat dari peluru” tegasnya.

Materi yang dipaparkan lebih kepada pengalam Ahmad Fuadi dalam menemukan proses menulis yang sesuai dengan pribadinya. Pria yang punya hobi fotografi itu awalnya tidak menyukai membaca novel, namun akhirnya menulis Novel. Di awal materi, A.Fuadi menerangkan mengapa seseorang tertarik membaca Novel menurut Harvey Chapman yakni to understand, to entertained, and to escape.

Pria yang sering di sapa Uda Fuadi itu kemudian menjelaskan proses menulis yakni dimulai dari “Why?, What? How? When?”

Why? Sebelum menulis berikan alasan serta niat yang kuat untuk memulai, hal itulah nantinya akan menjadi penyemangat ketika rasa lelah menulis itu datang menghampiri. What? Perlu pemahaman, akan apa yang akan ditulis, How? Menulis juga butuh riset, Ahmad Fuadi punya kumpulan surat foto serta diary yang bisa menguatkan apa yang akan ditulis. Tak kalah penting yang wajib dimiliki adalah Kamus Tesaurus. Sebagai alat bantu menemukan kata yang tepat. When? Ahmad Fuadi menerangkan bahwa mood tidak mood menulis itu wajib dilakukan. “Cicil setiap hari Sedikit-sedikit’ lama lama menjadi buku” ungkapnya

Di akhir materi kembali dibuka sesi tanya jawab, untuk dua orang beruntung sekaligus mendapatkan doorprize. Namun yang menarik dalam sesi terakhir adalah kehadiran seorang fans Ahmad Fuadi yang berasal dari Ambon bernama Irwan Thahir Manggala.

“Istri saya baru saja melahirkan, dan saya memasukkan proposal nama yakni Ahmad Fuadi untuk anak saya nanti!” dengan suara lantang.

Ahmad Fuadi yang berada di depan mendengar pernyataan tersebut tersenyum, dan memberikan selamat atas kelahiran anak Irwan.

Terakhir, Irwan mengungkapkan kekecewaan serta harapannya, “Kenapa Bang Iskandar dan Bang Pepih belum menerbitkan buku? Dan Ahmad Fuadi, Andrea Hirata, semua berasal dari Sumatera. Kenapa belum ada penulis hebat dari Sulawesi? Saya menantang peserta, agar tahun depan mampu memiliki buku dan bisa menjadi penulis!” harapnya d

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Irwan (tengah) peserta yang berasal dari Ambon dan menantang peserta"][/caption] engan tegas.

Para peserta pun serentak memberikan tepuk tangan, seraya kehadiran Irwan yang berasal dari Ambon itu menjadikan acara ini lebih berwarna dan menarik.

Di akhir acara, lewat akun kompasiana di twitter diumumkanlah pemenag lomba Live Tweet yang jatuh kepada @Budii92, dan berhak memenangkan Samsung Galaxy Y. Selanjutnya, acara berakhir dengan sesi foto bareng peserta dan seluruh pemateri.

[caption id="" align="aligncenter" width="960" caption="Foto bareng peserta dan pemateri"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun