Mohon tunggu...
Wiwit Wijiastuti
Wiwit Wijiastuti Mohon Tunggu... Lainnya - Pengumpul ingatan

Penyuka antropologi, bahasa dan sastra Indonesia yang sesekali jalan-jalan untuk memotret.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menakar Kebaikan Komik Anak

20 Mei 2020   15:01 Diperbarui: 21 Mei 2020   02:32 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komik anak-anak (foto: dokumen pribadi)

Melimpahnya komik anak asli Indonesia di pasaran merupakan kabar gembira. Orang tua dan guru tidak perlu khawatir ketika anak-anaknya membaca komik seperti ini karena muatannya memang ditujukan untuk anak-anak sehingga aman dikonsumsi. Tidak ada kisah percintaan di dalamnya, selayaknya komik impor.

3. Membantu melancarkan membaca

Anak-anak menyukai komik karena ceritanya lucu dan menghibur. Orang tua atau guru juga bisa memanfaatkannya sebagai media belajar membaca. Terlebih, anak yang sedang belajar baca perlu buku yang membuatnya semangat.

Caranya bisa dimulai dengan membacakannya terlebih dahulu. Ketika mendapat cerita yang menarik perhatiannya, umumnya anak-anak akan minta dibacakan ulang. 

Saat itulah, orang tua atau guru bisa meminta anak untuk membaca ceritanya sendiri. Cerita komik akan membuatnya penasaran. Dengan begitu, ia akan berusaha terus membaca halaman demi halaman. Tanpa terduga, akhirnya anak sudah menyelesaikan satu cerita dengan usahanya sendiri.

Setelah itu, anak akan melanjutkan membaca cerita yang lain atau sekadar mengulang cerita sebelumnya. Bersamaan dengan itu, sedikit demi sedikit, kemampuan membacanya semakin lancar, kosakatanya pun bertambah.

4. Mengembangkan imajinasi dan mengasah kreativitas

Setiap cerita pada dasarnya akan merangsang imajinasi pembacanya. Begitu pula dengan komik. Walau berisi banyak gambar, komik tetap membuat para pembacanya berimajinasi. 

Alur cerita yang dijelaskan dengan rangkaian gambar, tidak sepenuhnya membuat pembaca hanya melihat gambar yang ditampilkan, tetapi juga membuat pembaca membayangkan adegan per adegan yang tidak diperlihatkan atau diringkas dalam cerita.

Tidak sampai di situ, anak juga menebak-nebak kelanjutan cerita dengan imajinasinya dan memprediksikan cara penyelesaian masalah yang diambil oleh tokoh utama cerita. Jika imajinasi ini dilakukan secara terus-menerus, anak-anak akan mampu menciptakan ceritanya sendiri.

5. Meningkatkan kemampuan intelektual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun