Mohon tunggu...
Wiwin
Wiwin Mohon Tunggu... Lainnya - simple

saya seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jenuh

18 Februari 2020   03:56 Diperbarui: 18 Februari 2020   04:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepi itu penatkan pikiran

lambat itu memuakkan penantian

jenuh

jenuh menunggu

saban waktu hanya mencari

di mana titik temu

kamu membosankan untuk dicari lagi

kamu membosankan untuk dimengerti lagi

bermuka dua

munafik

tipu muslihatmu mencemarkan 

munafik

kalo bisa waktu berubah kebelakang

ingin kumuntahkan kata murkaku

jenuh

kau memang membosankan

hai manusia berlidah belati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun