Mohon tunggu...
Wina Ramadhani
Wina Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Bercita-cita untuk terus membaca.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Media Sosial Terasa Toxic? Ini Solusinya

26 Februari 2020   14:32 Diperbarui: 26 Februari 2020   15:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Belakangan isu kesehatan mental menjadi banyak diperbincangkan, ini dikarenakan masyarakat Indonesia beberapa bulan ke belakang didera oleh berita-berita bunuh diri dari artis internasional. Korea saja, pada tahun 2019 punya daftar artis yang bunuh diri, dua diantaranya yang sangat terkenal adalah Sulli dan Goo Hara. Disinyalir, latar belakang keputusan dua artis kancah internasional itu untuk bunuh diri adalah depresi dan tekanan yang besar dari sosial media dan pekerjaannya yang banyak disoroti publik.

Kamu tidak perlu menjadi artis untuk merasakan efek toxic dari media sosial yang kamu gunakan. Instagram misalnya, seperti yang kita ketahui, bahwa Instagram banyak dipakai untuk mengunggah foto (baik selfie ataupun groufie) untuk mendapatkan sejumlah likes dari teman. Juga fiturnya yang bernama Instastory memfasilitasi penggunanya untuk mengunggah keseharian beserta kegiatannya. 

Mungkin kamu bisa berkilah bahwa kamu tidak merasa Instagram itu toxic. Namun, secara tidak langsung kamu mungkin sudah terkena dampaknya. Misalnya, merasa kurang puas dengan apa yang dimiliki karena melihat unggahan teman dengan barang baru. Atau membeli barang yang tidak kamu butuhkan hanya karena melihat unggahan artis yang kamu sukai. Atau memamerkan sesuatu agar kamu mendapatkan sejumlah likes dan pujian dari teman. Kamu wajib waspada. 

Sejatinya, media sosial digunakan untuk mempermudah berkomunikasi dengan teman atau kerabat dan menambah informasi dan pengetahuan. Untuk itu, kamu harus selektif dan berhati-hati saat bersosial media. Berikut adalah saran agar kamu tidak terkena toxic-nya media sosial.

  1. Gunakan fitur mute

Instagram dan Twitter punya fasilitas mute akun-akun yang dirasa dapat menganggumu atau bahkan menghabiskan waktumu. Terkadang, tidak bisa dipungkiri kamu punya teman yang terlalu sering mengunggah foto atau videonya di feeds dan Instastory. Karena ia terlalu sering muncul, hingga membuat kamu melihatnya lagi dan lagi. Unggahannya bisa saja memancingmu untuk scroll akunnya, scroll akun temannya yang ia tag, padahal kamu tahu itu tidak penting untukmu serta menghabiskan waktu. Tapi, untuk unfollow dia kamu tidak cukup berani karena tidak mau merusak hubungan pertemanan. 

Caranya gampang, mute saja dia dari beranda dan jajaran Instastory-mu karena memang melihat unggahannya bisa membuatmu menghabiskan waktu, kuota, bahkan mempengaruhi pikiranmu. Pilihlah saja teman-temanmu yang tidak terlalu nyampah dan kalau perlu pilih saja akun-akun yang menyebarkan kebaikan yang bertahan di beranda utamamu.

  • 2. Unfollow akun-akun jualan atau gosip

Sekarang memang tidak butuh lagi buka televisi untuk menonton gosip, Instagram menyediakannya. Juga kamu bisa dengan mudah klik untuk belanja tanpa harus mengeluarkan ongkos. Tapi sadarlah, bahwa itu merugikanmu. Apa sebenarnya keuntungan saat kamu menonton kabar-kabar atau gosip artis? Kamu hanya buang-buang kuota internetmu, buang waktu, bahkan ditambah dosa karena kamu sudah mempergunjing dan menghina online. Kamu juga sudah terlalu cepat membuang uang untuk barang yang bahkan kamu tidak perlukan hanya karena kemudahan klik, mubazir. 

Akun gosip dan belanja ini baiknya kamu unfollow saja karena hanya akan menambah beban dan benar-benar tidak membawa dampak yang baik buatmu. Jika pun ada yang ingin tetap dibiarkan bertengger di following-mu, pilihlah dengan cermat (ini khusus akun belana, tidak akun gosip). Jangan sampai kantongmu terkuras karena terlalu banyak membeli kuota dan barang. Padahal punya rencana yang lebih asyik dan butuh tabungan yang cukup. 

  • 3. Follow akun informatif

Ganti akun gosip dan belanjamu ke akun yang informatif. Carilah akun-akun dari situs berita yang terpercaya yang bisa menambah pengetahuanmu mengenai berita terkini. Cari akun-akun yang memberikanmu semangat dan motivasi melalui unggahan-unggahan mereka. Cari tokoh-tokoh inspiratif yang bisa memberikan kamu ide untuk berkegiatan baru, atau cari juga akun-akun yang mengangkat tema kesehatan mental agar kamu terus evaluasi diri dan kegiatanmu.

  • 4. Batasi penggunaan internet harianmu

Be smart! Kamu perlu otak-atik ponselmu dan temukan pengaturan untuk membatasi kuota harian yang kamu gunakan saat berselancar di dunia internet. Pembatasan ini bisa kamu atur sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuanmu. Jika kamu pasang batasan ini, ponselmu akan secara otomatis memperingatimu karena kamu telah menggunakan kuota internet terlalu banyak. Saat notifikasi muncul, berhentilah, carilah kegiatan lain seperti membaca atau berolahraga agar kamu tidak gabut.

  • 5. Matikan notifikasi

Distraksi yang diberikan oleh media sosial juga dapat mengganggu kegiatan positifmu. "Ridwan menyukai postingan Helen", atau "Here's an update from Blablabla", lalu secepat kilat kamu menyambar ponselmu dan memencet notifikasi. Satu kali klik, lalu tidak bisa kamu berhenti berselancar di media sosial. Matikan semua notifikasi sampah yang mendistraksi kegiatan dan pikiranmu sehingga kamu tidak bolak-balik bemedia sosial.

  • 6. Sembunyikan ikon sosial media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun