Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Lawan Skenario Ferdy Sambo, Bripka RR Ikuti Bharada E

11 September 2022   17:42 Diperbarui: 11 September 2022   17:46 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal terkuaknya kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, disebutkan bahwa kasus itu bukan karena pembunuhan. Kasus kematian Brigadir J mulanya diberitakan sebagai peristiwa saling tembak antara korban dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Bharada E pun ditetapkan sebagai tersangka. Namun setelah beberapa lama kemudian, Bharada E buka suara. Fakta yang terjadi sebenarnya menurut pengakuan Bharada E bukan peristiwa tembak menembak antara dirinya dengan korban Brigadir J, melainkan peristiwa penembakan oleh dirinya terhadap korban.

Bharada E mengaku bahwa dirinya diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Ferdy Sambo membuat rekayasa bahwa seolah-olah peristiwa itu adalah peristiwa saling tembak antara dua ajudannya. Ferdy Sambo pun menembakkan pistol milik Brigadir J ke dinding untuk membuat kesan bahwa benar telah terjadi peristiwa tembak menembak.

Pengakuan Bharada E ternyata kemudian diakui oleh tersangka utama kasus Brigadir J, Ferdy Sambo. Mantan Kadiv Propam itu mengakui bahwa dirinya merupakan otak dari pembunuhan Brigadir J dan telah merekayasa peristiwa kematian Brigadir J.

Tentu bukan hal yang mudah bagi Bharada E untuk mengakui kejadian yang sebenarnya dan melawan skenario atasannya Ferdy Sambo. Sebab melihat posisi, Bharada E hanya seorang Bhayangkara Dua, pangkat paling rendah di kepolisian. Sementara Ferdy Sambo adalah penyandang pangkat Inspektur Jenderal, perwira tinggi Bintang Dua.

Keberanian Bharada E melawan skenario Ferdy Sambo tidak terlepas dari faktor Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sebab pengakuan Bharada E yang berubah dari pengakuan sebelumnya  adalah setelah dipanggil oleh Kapolri.

Saat itu bisa jadi Kapolri memotivasi dan meminta Bharada E untuk bicara jujur, bicara yang sebenarnya. Bharada E pun tersentuh hatinya.

Pengakuan Bharada E telah membuyarkan skenario Ferdy Sambo. Karena pengakuan Bharada E tersebut skenario Ferdy Sambo jadi berantakan.

Kini, tersangka lain dari kasus pembunuhan Brigadir J mengikuti jejak Bharada E. Tersangka yang dimaksud adalah Brigadir kepala Ricky Rizal alias Bripka RR.

Bripka RR sebagaimana Bharada E kini berbalik arah. Bripka RR mementahkan pengakuan sebelumnya terkait peristiwa kematian Brigadir J. Pengakuan Bripka RR dengan sendirinya bertentangan atau berlawanan dengan skenario Ferdy Sambo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun