Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bendungan Cisuru, Jejak Kolonial Belanda yang Sarat Manfaat

18 Agustus 2022   19:21 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:27 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedungan Cisuru (Dokumentasi pribadi)

Tentu saja proyek terowongan air dan jembatan air yang sangat berat dan seperti hampir tidak mungkin itu memakan banyak korban jiwa dari rakyat Indonesia sendiri. Khususnya penduduk yang ada di sekitar Kecamatan Bojongpicung, Cianjur.

Mereka adalah rakyat yang dijadikan pekerja paksa oleh kolonial Belanda untuk melubangi tebing dan membuat terowongan air berdiameter 3 meter sepanjang 1.200 meter. Kemudian membuat jembatan air dan setelah itu membuat saluran irigasi sepanjang puluhan kilo meter dengan lebar 5-10 meter.

Sebagian pekerja yang tewas saat itu memang bukan semata-mata karena kelelahan dijadikan pekerja paksa, tapi karena wabah malaria yang mengganas. Penduduk setempat juga tidak sedikit yang meninggal akibat wabah malaria tersebut.

Pengorbanan para pekerja yang membuat terowongan air dan saluran irigasi Cihea tidaklah sia-sia. Pengorbanan mereka bahkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Cianjur, khususnya penduduk yang ada di kecamatan Bojongpicung dan sekitarnya sampai saat ini.

Bendungan Cisuru yang menjadi pemasok utama air Irigasi Cihea menjadi salah satu bukti keberadaan dan peninggalan kolonial Belanda di wilayah kecamatan Bojongpicung, Cianjur. Peninggalan kolonial Belanda tersebut benar-benar sarat manfaat. Terutama bagi sektor pertanian di wilayah kecamatan Bojongpicung dan sekitarnya.

Penulis membayangkan seandainya Bendungan Cisuru dan Irigasi Cihea tidak ada, maka daerah Bojongpicung dan sekitarnya akan menjadi daerah rawan air. Sebab wilayah itu tidak memiliki sumber air lain yang cukup memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun