Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Armuzna, Puncak Pelaksanaan Ibadah Haji

4 Juli 2022   07:49 Diperbarui: 7 Juli 2022   20:06 2889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di depan Ka'bah (Dok.pri)

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) tahun 2022 yang dikeluarkan Kementerian Agama, bahwa tanggal 3 Juli adalah hari terakhir pemberangkatan jamaah haji Gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah. Artinya semua jamaah haji Indonesia yang berjumlah lebih dari seratus ribu orang saat ini sudah berada di Mekkah.

Beberapa hari ke depan semua jamaah haji Indonesia dan jamaah haji dari semua negara di seluruh dunia akan melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji, yakni mulai tanggal 9-13 Dzulhijjah. Lokus pelaksanaan puncak ibadah haji tersebut adalah Armuzna (dulu disebut Armina), yakni di Arafah, di Muzdalifah, dan di Mina.

Suasana di dalam tenda di Arafah (Dok.pri)
Suasana di dalam tenda di Arafah (Dok.pri)

Awal puncak pelaksanaan ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah, yakni pada tanggal 9 Zulhijjah. Menjelang wukuf di Arafah, pada tanggal 8 Zulhijjah semua jamaah haji bersiap-siap pergi ke Arafah. Mereka melakukan persiapan dengan membersihkan diri terlebih dahulu dan kemudian langsung memakai pakaian ihram.

Mulai pagi hari tanggal 8 Zulhijjah itu secara berangsur jamaah haji diangkut oleh bus menuju Arafah. Sebelum berangkat ke Arafah, di hotel mereka harus melakukan niat ihram haji sebagai tanda dimulainya pelaksanaan ibadah haji.

Namun ada juga sebagian kecil jamaah calon haji yang melakukan tarwiyah. Mereka yang melakukan tarwiyah, dari hotel tidak langsung berangkat menuju Arafah. Mereka menuju Mina terlebih dahulu untuk melakukan mabit (menginap) di sana.

Tarwiyah adalah mabit (menginap) di Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah sebelum melaksanakan wukuf di Arafah.

Di Mina, mereka yang melakukan tarwiyah melaksanakan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh. Setelah terbit fajar tanggal 9 Zulhijjah, mereka baru kemudian meninggalkan Mina menuju Arafah.

Akan tetapi melakukan tarwiyah tidak dianjurkan oleh pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Agama. Sebab hal itu cukup merepotkan bagi jamaah haji.

Di Padang Arafah semua jamaah calon haji harus sudah hadir dan berkumpul sebelum waktu Zhuhur. Sebab pelaksanaan wukuf dimulai pada saat tergelincir matahari (waktu Zhuhur) dan diakhiri sampai terbenam matahari (waktu maghrib) atau sebelum terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun