Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo

18 Juni 2022   16:49 Diperbarui: 18 Juni 2022   16:50 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tribunnews.com

Partai Nasdem telah memutuskan tiga nama capres (calon presiden) yang akan mereka usung di Pilpres 2024 nanti. Hal itu sebagaimana telah disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Partai Nasdem yang dilangsungkan di JCC (Jakarta Convention Center), 15-17 Juni 2022 lalu.

Tiga nama yang dipilih Partai Nasdem itu termasuk nama-nama yang banyak diusulkan oleh  DPW-DPW Partai Nasdem. Tiga nama yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Tiga nama di atas cukup menarik untuk dibahas. Sebab selain ketiga nama itu merupakan nama-nama populer, juga ketiganya bukan kader dari Partai Nasdem sendiri.

Dua nama bukan kader atau anggota partai, yakni Anies Baswedan dan Andika Perkasa. Sedangkan satu nama lagi memang anggota dan kader partai, tapi bukan kader Partai Nasdem. Dialah Ganjar Pranowo, anggota dan kader dari PDI Perjuangan.

Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo baru merupakan nominator capres dari Partai Nasdem. Tentu saja siapa dari ketiga nama itu yang nanti akan dipilih sebagai capres 2024, semua sangat tergantung kesepakatan dan persetujuan dari partai politik lain yang akan menjadi teman koalisi Partai Nasdem.

Hal itu dikarenakan Partai Nasdem tidak bisa mengusung atau mencalonkan capres sendirian. Sebab Partai Nasdem hanya memiliki modal 9,05 persen suara (59 kursi). Sedangkan untuk bisa mengajukan capres-cawapres harus memiliki 20 persen suara sah nasional atau memiliki 15 persen kursi di legislatif.

Partai Nasdem dengan demikian harus berkoalisi dengan partai politik lain sehingga bisa mencapai presidential treshold seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 pasal 4 ayat (4). Yakni memiliki sekurang-kurangnya 20 persen suara sah nasional atau memiliki 15 persen kursi di legislatif.

Partai Nasdem butuh sekira 11 persen lagi suara dari partai politik lain untuk bisa mengusung capres-cawapres di Pemilu 2024. Partai politik yang memiliki suara di atas 11 persen ada tiga, yakni PDI Perjuangan (19,33 persen), Partai Gerindra (12,57 persen), dan Partai Golkar (12,31 persen).

Berkoalisi dengan PDI Perjuangan atau Partai Gerindra sepertinya agak kurang mungkin. Sebab, baik PDI Perjuangan atau Partai Gerindra nampaknya sudah memiliki capres sendiri. PDI Perjuangan kemungkinan mengusung Puan Maharani dan Partai Gerindra mengusung ketua umum mereka Prabowo Subianto.

Sedangkan dengan Partai Golkar, Partai Nasdem memiliki kemungkinan berkoalisi cukup besar. Kendati Partai Golkar sudah menggadang-gadang ketua umumnya sebagai capres, tapi nampaknya tidak seperti PDI Perjuangan atau Partai Gerindra yang sudah begitu kencang mengusung capresnya. Partai Golkar masih bisa didekati oleh Partai Nasdem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun