Kejadiannya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Saat itu karena ada suatu urusan, saya pergi ke sebuah kota kecil yang masih ada di wilayah Jawa Barat. Ternyata urusan tidak kelar dengan cepat. Urusan baru kelar malam hari sekira pukul 23.00 WIB.
Saya sempat berfikir untuk numpang tidur saja, sebab waktu sudah cukup larut malam. Namun niat itu saya urungkan. Saya putuskan untuk pulang saja. Saya pun pulang dengan naik motor. Â
Kebetulan jalanan dari kota kecil itu menurun. Kota kecil itu memang berada di dataran tinggi. Kondisi jalanan cukup gelap. Tak banyak lampu jalan dipasang di sana.
Baru saja sekira 300 meter menyusuri jalan yang cukup gelap itu, mendadak pundak saya seperti ditindih balok es. Pundak terasa berat dan dingin. Tentu saja saya kaget. Tapi saya tetap berusaha untuk tenang.
Saya terus menjalankan motor menyusuri jalanan yang menurun dan cukup gelap itu. Panjang jalanan yang menurun dan cukup gelap sekira 7-8 kilo meter. Sepanjang itu pula saya menahan perasaan tidak enak dan perasaan sedikit takut. Â Â
Akhirnya setelah sekira 15 menit menyusuri jalanan yang menurun dan cukup gelap, saya sampai di jalan yang datar. Di sana jalanan cukup terang karena banyak lampu jalan terpasang.
Persis di depan sebuah masjid, mendadak pundak saya terasa ringan. Rasa dingin yang menusuk pun hilang sama sekali.
Jangan tanya bagaimana leganya perasaan saya waktu itu. Rasa pegal, dingin, dan takut yang bercampur aduk pun hilang seketika. Saya pun melanjutkan perjalanan dengan nyaman.
Hantu kok gak sopan ya. Numpang naik motor tidak bilang-bilang dulu. Tapi kalau hantu itu bilang dulu, justru akan bikin ngeri lagi, ya? Jangan sampai hal itu terjadi lagi. Â Â Â
