Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerapkan Gaya Hidup Hemat untuk Mendukung Net-Zero Emissions

24 Oktober 2021   15:03 Diperbarui: 24 Oktober 2021   15:07 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emisi karbon dioksida yang diproduksi kendaraan berbahan bakar fosil (sumber : kompas.com)

Hal itu tentu menjadi ancaman serius bagi "kesehatan" bumi. Sebab hal tersebut dengan sendirinya akan membahayakan kehidupan manusia sebagai penduduk bumi.

Menyadari hal tersebut, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Iklim yang diselenggarakan di Paris, Perancis, pada tahun 2015 sebanyak 195 negara membuat suatu kesepakatan untuk menurunkan emisi karbon. Kesepakatan itu disebut sebagai Paris Agreement (Kesepakatan Paris).

Isi kesepakatan itu adalah mewajibkan negara-negara industri dan maju untuk menerapkan Net-Zero Emissions (nol-bersih emisi) paling lambat pada tahun 2050. Net-Zero Emissions bukan berarti suatu negara tidak memproduksi emisi.

Net-Zero Emissions berarti karbon negatif. Emisi yang diproduksi bisa diserap oleh alam dan tidak ada yang menguap hingga ke atmosfer. Hal itu bisa terjadi jika emisi yang diproduksi tidak berlebihan dan karenanya alam (pepohonan, lajut, tanah) bisa menyerap emisi tersebut, sehingga tidak sampai menguap ke atmosfer.  

Indonesia sebagaimana halnya negara lain memiliki komitmen yang sama dalam menekan produksi emisi dengan menerapakan Net-Zero Emissions. Hanya saja target Indonesia bukan tahun 2050, melainkan tahun 2060.

Langkah kongkrit yang akan dijalankan oleh pemerintah Indonesia dalam mengejar penerapan Net-Zero Emissions di tahun 2060 antara lain dengan menambah jumlah pembangkit listrik yang berasal dari EBT (Energi Baru Terbarukan), yakni dengan membangun banyak PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

Selain itu pemerintah Indonesia secara bertahap akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di berbagai sektor. Salah satunya Indonesia bersiap meninggalkan kendaraan berbahan bakar fosil mulai tahun 2040.  

Sebagai warga masyarakat dan penduduk bumi, kita juga memiliki tanggung jawab untuk ikut mendukung penerapan Net-Zero Emissions. Hal yang bisa kita lakukan mungkin sesuatu yang kecil, tapi akan berdampak besar. Kita bisa ikut mendukung penerapan Net-Zero Emissions dengan cara menerapkan "Gaya Hidup Hemat".

Gaya hidup hemat secara sederhana bisa diartikan sebagai gaya hidup yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Dalam bahasa lain gaya hidup hemat bisa artikan sebagai gaya hidup seperlunya.

Gaya hidup hemat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk ikut mendukung penerapan Net-Zero Emissions, mungkin bisa kita mulai dari hemat dalam hal makanan, penggunaan energi listrik, dan penggunaan kendaraan bermotor.

Pertama, hemat dalam hal makanan. Sebisa mungkin kita jangan pernah menyiapkan atau mengambil makanan kalau sekiranya makanan tersebut tidak akan habis dimakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun