Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Tujuh Kebaikan yang Bisa Dilakukan di Masa Pandemi

27 Juli 2021   10:50 Diperbarui: 27 Juli 2021   11:24 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagi kebaikan dengan berbagi rezeki di tengah pandemi (sumber : kompas.com)

Mereka tidak mau repot-repot sering mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak ketika bersama orang lain. Termasuk mereka tidak mau menjauhi kerumunan dan juga mengurangi mobilitas.

Kedua, turut menyosialisasikan protokol kesehatan. Ini juga tidak kurang besar nilai kebaikannya.

Dengan turut menyosialisasikan protokol kesehatan berarti kita juga turut menyadarkan orang-orang akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Mungkin saja sebagian orang tidak menerapkan protokol kesehatan bukan karena tidak mau, tapi karena mereka memang tidak tahu.

Tindakan menyosialisasikan protokol kesehatan bisa kita lakukan sesuai kapasitas kita  masing-masing. Kalau kita sebagai tokoh masyarakat misalnya, tentu kita bisa menyosialisasikan protokol kesehatan sesuai dengan kapasitas ketokohan kita di masyarakat.

Begitu pula kalau kita sebagai tokoh agama, tokoh pemuda, atau tokoh lainnya, kita bisa menyosialisasikan protokol kesehatan sesuai dengan kapasitas ketokohan kita itu. Bahkan kalau kita sebagai orang biasa sekali pun, kita bisa turut menyosialisasikan protokol kesehatan sesuai dengan kapasitas  kita yang  orang  biasa.      

Ketiga, membagi-bagikan masker atau handsanitizer. Ini kebaikan selanjutnya yang bisa kita lakukan di masa pandemi. 

Salah satu protokol kesehatan adalah memakai masker. Bagi sebagian orang memiliki masker bukan suatu masalah, karena memang harganya terjangkau. Namun tidak demikian bagi sebagian lainnya.  

Bagi sebagian kelompok (kecil) masyarakat kita yang kurang beruntung masker adalah "barang mewah". Bagi mereka, jangankan untuk membeli masker, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja harus banting tulang setengah mati.

Sehingga kemudian ada sebuah kontradiksi. Di satu sisi semua orang harus memaki masker, tapi di sisi lain ada sebagian kelompok masyarakat yang tidak bisa memakai masker. Bukan karena mereka tidak mau memakai masker, tapi karena mereka tidak memiliki "budget" untuk membeli masker.

Apalagi mengenai handsanitizer. Lebih banyak lagi orang yang "tidak mampu" membelinya. Membeli masker saja sudah berat, apalagi untuk membeli handsanitizer.

Dalam hal ini kita bisa hadir di tengah-tengah mereka. Kita bisa melakukan upaya kecil tapi bernilai besar. Kita bisa melakukan kebaikan, yaitu dengan membagikan masker atau handsanitizer kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun