Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dua Hal yang Bisa Dipetik dari Ibadah Puasa dalam Kaitan dengan Pandemi

24 April 2021   13:44 Diperbarui: 24 April 2021   15:28 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kompas.com

Bulan Ramadan sering disebut sebagai "bulan latihan". Hal itu karena selama sebulan Ramadan penuh orang yang menjalankan ibadah puasa dididik dan dilatih agar memiliki sikap dan perilaku terpuji, sesuai ajaran puasa itu sendiri.

Banyak hal yang telah diajarkan ibadah puasa. Diantaranya puasa melatih disiplin dan sabar kepada orang yang menjalankannya.

Mulai dari terbit fajar hingga terbenan matahari, orang yang menjalankan ibadah puasa dituntut untuk menahan diri dari makan, minum, atau hal lain yang membatalkan puasa. Ini adalah masalah disiplin. Sebab kalau tidak, maka puasanya batal alias tidak sah.

Selama menahan diri dari makan, minum, atau hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenan matahari itu, orang yang menjalankan ibadah puasa dituntut untuk tahan terhadap banyak godaan. Godaan itu bisa berupa makanan, minuman,  atau hal lainnya. Ini adalah masalah sabar atau kesabaran.

Kalau orang yang menjalankan ibadah puasa tidak sabar alias tidak tahan terhadap banyak godaan, ya sama juga dengan tidak disiplin. Artinya puasa yang dijalankan juga batal alias tidak sah.

Disiplin dan sabar ini memang dua hal yang inherent dalam ibadah puasa. Disiplin dan sabar mutlak harus dilakukan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa.

Bagi orang yang telah menjalankan ibadah puasa, disiplin dan sabar ini seharusnya tidak hanya dilakukan atau dijalankan Ketika berpuasa saja. Disiplin dan sabar harus pula ditransformasikan dalam lehidupan sehari-hari.

Disiplin dan sabar harus menjadi attitude yang melekat dalam diri orang yang telah menjalankan ibadah puasa. Kalau disiplin dan sabar hanya bisa dilakukan ketika menjalankan ibadah puasa saja tapi tidak mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika sudah tidak berpuasa, maka ibadah puasa yang dijalankannya berarti tidak berdampak.

Padahal ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam pada dasarnya adalah sarana untuk melatih sikap diri agar sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran ibadah yang dijalankan. Sehingga orang yang menjalankan ibadah puasa atau ibadah lainnya menjadi pribadi yang lebih baik.

Apalagi dalam masa pandemi covid-19 (virus corona) seperti saat ini. Disiplin dan sabar  adalah dua sikap atau karakter yang sangat dibutuhkan. Tanpa disiplin dan sabar, penanganan pandemi covid-19 akan sulit dilakukan.

Bagaimana tidak, dalam menerapkan protokol kesehatan seperti Ketika memakai masker, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak perlu sikap disiplin dan sabar. Begitu pula ketika menerapkan protokol kesehatan lainnya, yakni menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas perlu ada sikap disiplin dan sabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun