Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

PKS Berganti Logo, Ada Kaitannya dengan Partai Ummat?

2 Desember 2020   07:06 Diperbarui: 2 Desember 2020   20:18 2956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo baru PKS (Sumber: Youtube/PKS TV)

Partai politik berganti logo bukanlah sesuatu yang aneh dan tabu. Beberapa partai politik di Indonesia pernah melakukannya. Seperti PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan PDI (Partai Demokrasi Indonesia) misalnya.

Waktu zaman Orde Baru PPP pernah menganti logo dari ka'bah menjadi bintang, kemudian berganti  lagi menjadi  ka'bah pada zaman reformasi.

Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan pun pernah melakukannya. Waktu PDI terpecah menjadi dua kubu yakni kubu Soerjadi dan kubu Megawati, keduanya tidak boleh memiliki nama dan logo yang sama.

Oleh karena itu sebagai syarat ikut Pemilu 1999, PDI kubu Megawati "mengalah" dengan mengganti nama dan logo partai. Nama partai masih PDI tapi memakai tambahan "P" di belakangnya sebagai kepanjangan dari "Perjuangan". Logo pun masih kepala banteng, tetapi moncongnya berwarna putih dan tidak lagi menghadap secara simetris.

Begitu pula dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Sebelumnya PKS bernama PK (Partai Keadilan). Tahun 2003, PK berganti nama menjadi PKS. Logo partai pun sedikit mengalami perubahan.

Asalnya logo PKS (ketika masih bernama PK) adalah dua bulan sabit warna kuning mengapit garis lurus (seperti sebatang emas/berlian). Kemudian setelah berganti nama menjadi PKS, logo PKS juga mengalami sedikit modifikasi.

Logo PKS masih dua bulan sabit tapi tidak lagi mengapit garis lurus melainkan untaian 17 butiran  padi yang masih menempel dalam tangkai yang tegak lurus. Logo partai juga masih didominasi warna kuning dengan background warna hitam. 

Kini logo PKS berganti lagi. Dalam Munas (Musyawarah Nasional) V PKS di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (29/11), secara resmi logo PKS berganti dengan perubahan warna cukup radikal.

Sebelumnya logo PKS didominasi warna hitam dan kuning, kini tidak lagi. Warna dominan logo PKS baru adalah putih dan oranye. Bentuk gambar tidak lagi persegi mirip ka'bah, tapi bulat.

Selain itu tak  ada tulisan PARTAI KEADILAN SEJAHTERA. Di bawah logo untaian 17 butiran padi yang menempel dalam tangkai yang tegak lurus hanya ada tulisan PKS dengan warna hitam.

Menurut Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi sebagaimana dilansir kompas.com (30/11), kehadiran logo baru PKS merupakan komitmen partai agar makin dekat dan hangat dengan semua kalangan tanpa kecuali. Logo baru PKS merupakan semangat baru PKS.

Warna oranye menurut Alhabsy melambangkan kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda. Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan, kebersihan, keikhlasan, dan kemuliaan. Sementara warna hitam melambangkan  kemauan keras, disiplin, kekuatan, ketegasan, berwibawa, kepastian, aspiratif, dan perlindungan.

Sedangkan simbol untaian 17 butiran padi yang menempel dalam tangkai yang tegak lurus melambangkan adil, ukhuwah, istiqomah, berani, dan disiplin. Selain itu simbol tersebut melambangkan disiplin dalam menjalankan tugas dan tegas dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.

Ada hal menarik dari pergantian logo PKS ini. Mengapa PKS meninggalkan warna logo kebesarannya hitam-kuning yang telah mengantarkan mereka sampai saat ini masih eksis dalam perpolitikan Indonesia? Apakah PKS merasa "terancam" oleh partai baru bentukan Amien Rais, yakni Partai Ummat yang menggunakan logo dominan warna hitam dan kuning juga?

Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa (10/11/2020). (Sumber: nasional.kompas.com)
Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa (10/11/2020). (Sumber: nasional.kompas.com)
Kalau mendengar penjelasan dari mantan Presiden PKS Shohibul Iman, perubahan atau modifikasi logo PKS sudah direncanakan sekitar tiga tahun lalu. Namun mengingat waktu ke Pemilu 2019 terlalu dekat, perubahan atau modifikasi logo PKS diputuskan ditunda ke awal kepemimpinan PKS yang baru.      

Dengan begitu bisa jadi perubahan logo PKS tidak terkait kehadiran Partai Ummat yang memiliki background warna sangat mirip dengan logo PKS lama. Akan tetapi bisa jadi perubahan logo PKS semakin menemukan momentumnya ketika Partai Ummat hadir.

Diakui atau tidak "pangsa pasar" PKS dan Partai Ummat adalah sama, yakni umat Islam moderat. Artinya PKS dan Partai Ummat memperebutkan "pangsa pasar" yang sama.

Memiliki brand partai yang mirip untuk "pangsa pasar" yang sama bisa jadi akan kurang baik dan kurang menguntungkan bagi salah satu atau keduanya. Oleh karena itu membuat brand baru mungkin sebuah pilihan bijak dan marketable.

Mengubah atau memodifikasi logo bagi PKS sesungguhnya merupakan sebuah "perjudian". Bisa jadi, dengan perubahan atau modifikasi itu PKS semakin maju dan besar. Akan tetapi bisa pula sebaliknya, dengan perubahan atau modifikasi itu PKS menjadi terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun