Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Tabu Mengerjakan Pekerjaan Kaum Ibu

31 Oktober 2020   10:25 Diperbarui: 31 Oktober 2020   10:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Suami istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama-sama (kompas.com)

Secara tradisi dan budaya, berbagai pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak, sampai mengurus anak identik dengan pekerjaan kaum ibu alias kaum perempuan. Sebagian orang menganggap tabu jika kaum bapak atau laki-laki mengerjakan pekerjaan kaum ibu itu.

Padahal sesungguhnya tidak begitu. Tak ada ketentuan bahwa pekerjaan rumah tangga harus dilakukan oleh kaum ibu. Tak ada ketentuan pula pekerjaan rumah tangga tidak boleh dilakukan oleh kaum bapak.

Artinya dengan demikian, para suami, para lelaki tak perlu merasa telah "merebut" pekerjaan isterinya ketika melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga itu. Para suami, para lelaki tak perlu pula merasa canggung, malu, atau "feminim" ketika melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga tersebut.

Bahkan suatu waktu para suami perlu melakukan tukar peran dengan isterinya dalam  melakukan pekerjaan rumah tangga. Maksudnya agar suami bisa merasakan bagaimana rasanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan oleh isterinya. Sehingga kemudian tumbuh sikap empati dan menghargai.

Apalagi saat ini sudah banyak para isteri yang melakukan tugas atau pekerjaan suaminya, yakni mencari nafkah. Tak sedikit para isteri yang bekerja banting tulang mencari nafkah di luar rumah. Tidak kalah semangat dengan suami mereka.

Saat ini bahkan ada banyak para isteri yang benar-benar tukar peran dengan suaminya secara permanen. Sang isteri sibuk mencari nafkah di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga Sementara suaminya diam di rumah mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga.

Bagi sebagian keluarga, mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga malahan tidak dikerjakan isteri atau suami. Hal itu karena keduanya sibuk bekerja.

Bagi keluarga seperti itu pekerjaan keluarga diserahkan kepada pihak lain. Mereka mengambil asisten rumah tangga untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan isteri atau suami.

Hanya saja jika pekerjaan rumah tangga diserahkan kepada asisten rumah tangga, harus benar-benar dilihat dulu skill, tanggung jawab, kejujuran, dan asal usul si asisten rumah tangga itu. Sebab banyak asisten rumah tangga, alih-alih menjadi solusi bagi keluarga dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, malah justru menjadi masalah dalam keluarga itu.

Masalah pekerjaan rumah tangga merupakan maslah rutin yang bisa dikatakan tiada akhirnya. Hari ini dikerjakan, selesai. Besoknya ada lagi dikerjakan lagi, selesai. Begitu seterusnya.

Oleh sebab itu pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak selesai-selesai. Setiap hari pekerjaan itu selalu ada dan mesti diselesaikan.

Bagaimana jadinya jika dalam satu keluarga, satu pekerjaan rumah tangga tidak dikerjakan selama satu hari saja ? Dampaknya tentu akan cukup kelihatan.

Apabila tidak ada yang mencuci pakaian misalnya, maka cucian akan menumpuk. Apabila tidak ada yang membersihkan rumah, lantai atau halaman rumah akan kelihatan kotor. Begitu pula dengan pekerjaan rumah  yang lain.

Idealnya pekerjaan rumah tangga dikerjakan bersama-sama oleh semua anggota keluarga, tidak menjadi beban atau tanggung jawab satu orang anggota keluarga saja. Isteri, suami, dan anak, atau yang lainnya bisa bersama-sama menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga. Lakukanlah  semuanya dengan riang gembira.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun