Ayah dan anak perempuannya memiliki hubungan yang sangat kuat dan istimewa. Ayah adalah sosok lawan jenis pertama yang dikenal seorang anak perempuan. Oleh karena itu seorang ayah akan memberi kesan mendalam bagi anak perempuannya.
Bisa jadi persepsi seorang anak perempuan terhadap lawan jenisnya akan tergantung kepada persepsinya terhadap sang ayah yang dikenalinya pertama kali. Jika di mata si anak perempuan ayahnya merupakan seseorang yang baik dan bertanggung jawab, maka sangat mungkin persepsi dirinya terhadap lawan jenis akan positif.Â
Sebaliknya jika di mata si anak perempuan ayahnya merupakan seseorang yang tidak baik dan kurang bertanggung jawab, maka sangat mungkin persepsi dirinya terhadap lawan jenis akan negatif.
Seorang ayah yang baik dan bertanggung jawab adalah "malaikat" bagi seorang anak perempuan. Model ayah seperti itu akan selalu ada bagi anak perempuannya dalam keadaan apa pun. Baik ketika anak perempuannya sedang dalam keadaan suka, sedih, khawatir, atau keadaan lainnya. Â
Menurut Dr. Anna Sarkadi dari Department of Women's and Children's Health di Uppsala University, Swedia menjelaskan hasil penelitiannya selama 20 tahun bahwa hubungan yang baik antara ayah dan anak perempuannya menuai manfaat positif ketika sang anak sudah memiliki pasangan hidup. Anak perempuan itu akan memiliki hubungan yang lebih baik dan kebahagiaan yang lebih besar dengan pasangan hidupnya.
Sangat mungkin model ayah seperti itu akan menjadi "referensi" bagi seorang anak perempuan dalam mencari pasangan hidupnya kelak. Artinya anak perempuan itu akan mencari tipikal calon pasangan hidup yang memiliki banyak kesamaan dengan ayahnya.
Inilah pentingnya seorang ayah untuk menjadi role model bagi anak-anaknya, terutama bagi anak perempuannya. Hal ini penting supaya anak perempuan tidak "tersesat" dalam keputusan yang keliru ketika menentukan calon pasangan hidupnya.
Hubungan antara seorang ayah dan anak perempuannya yang buruk akan berdampak buruk pula kepada psikologis si anak perempuan. Antara lain dia akan sulit percaya kepada seorang laki-laki dan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan baik dengan pasangannya kelak.
Dalam Islam hubungan antara ayah dan anak perempuannya sangatlah spesial. Tidak hanya orang biasa, bahkan nabi SAW pun menyatakannya secara eksplisit dalam salah satu haditsnya.
Sewaktu membicarakan putrinya, Fatimah Nabi SAW berbicara cukup emosional. Beliau mengatakan, "... Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dariku, dan aku tidak suka seseorang menyakitinya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Terlihat jelas begitu dekatnya hubungan emosional antara Nabi SAW dengan putrinya, Fatimah. Kebahagiaan Fatimah adalah kebahagiaan Nabi. Begitu pula kesedihan Fatimah adalah kesedihan Nabi.
