Secara kasat mata hal itu bisa disimak dari pidato ketua dewan kehormatan PAN Sutrisno Bachir pada HUT PAN ke-22 tanggal 23 Agustus lalu. Waktu itu sambil terisak Sutrisno Bachir berharap agar Amien Rais selalu bersama untuk membawa PAN lebih besar dari sekarang.
Kalau boleh ditafsirkan, kalimat harapan agar Amien Rais tetap berada di PAN yang diucapkan oleh Sutrisno Bachir itu merupakan kalimat rayuan.Â
Sebab Sutrisno Bachir dan para elite PAN sudah mengkalkulasi bagaimana dampaknya jika Amien Rais benar-benar meninggalkan PAN. Suara PAN akan terpecah, dengan tidak menutup kemungkinan suara partai baru yang ditempati Amien Rais justru lebih akan besar suaranya.
Padahal dalam keadaan tidak terpecah pun suara PAN tidak terlalu  besar. Selama lima kali ikut Pemilu, suara PAN tidak jauh dari kisaran 6-7 persen saja. Apalagi jika suara PAN terpecah menjadi dua, akan semakin sedikit lagi.
Bukan tidak mungkin PAN tak akan lolos parliamentary treshold dalam Pemilu 2024 nanti. Terlebih lagi jika angka parliamentary treshold dinaikkan menjadi lebih dari empat persen.
Seandainya PAN Reformasi nanti benar-benar hadir, sangat pantas jika para elit PAN merasa khawatir dan ketar-ketir. Sebab sudah terbayang akan terjadi "migrasi" suara yang  membahayakan PAN.