Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menyoal Keinginan Giring Ganesha Menjadi Calon Presiden 2024

25 Agustus 2020   06:00 Diperbarui: 25 Agustus 2020   22:49 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giring Ganesha mendeklarasikan diri maju sebagai calon Presiden 2024 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Foto: KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN)

Beberapa hari terakhir ini mantan pentolan grup band NIDJI, yang sekarang menjadi Plt (Pelaksana Tugas) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha sedang menjadi bahan pembicaraan. 

Bukan karena Giring bikin grup band atau mengeluarkan album baru lagi, tapi karena pernyataannya tentang kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden pada tahun 2024.  

Kesiapan pencalonan Giring berangkat dari keinginan PSI untuk mengisi ruang politik 2024 dengan anak-anak muda. Menurut Giring, hal itu karena setengah dari jumlah pemilih pada Pilpres 2024 adalah anak muda, sehingga anak muda lah yang mengerti kebutuhan mereka sendiri. 

Namun anak muda Indonesia juga mengerti tantangan global, tantangan setiap keluarga Indonesia, tantangan setiap komunitas yang ada, serta tantangan setiap daerah.

Terkait keinginan mencalonkan diri menjadi calon presiden, Giring menyatakan telah berbicara dengan Presiden Jokowi. Menurut Giring, Presiden Jokowi menyambut sangat baik hal itu. Selain itu PSI sebagai tempat Giring bernaung, telah pula melakukan komuniksi politik secara informal dengan partai-partai lain.

Sebagaimana diberitakan banyak media online,  Billboard "Giring Untuk Presiden 2024" pun telah muncul di banyak tempat. Seperti di Jakarta, dibeberapa sudut kota Surabaya, di kota Malang, dan di kota Pekan Baru.

Terlepas dari, apakah keinginan Giring maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 serius atau hanya sekedar trik untuk "menaikkan rating" PSI, bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Sah-sah saja jika Giring memang memiliki keinginan dan melakukan hal itu.

Billboard (tribunnews.com)
Billboard (tribunnews.com)

Memiliki keinginan menjadi seorang presiden bukan sesuatu yang haram. Siapa pun boleh memiliki keinginan itu selama memenuhi persyaratan. Boleh Giring Ganesha, boleh saya, boleh para kompasianer, atau siapa saja.

Masalahnya, apakah keinginan itu bisa terwujud atau tidak. Sebab, sebuah keinginan harus ditunjang pula dengan faktor-faktor yang bisa mendukung keinginan itu. Tidak hanya sebatas keinginan.

Hanya ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh Giring sebelum benar-benar berusaha mewujudkan keinginanya. 

Pertama, menurut aturan PT (presidential treshold) bahwa syarat minimal capres itu diajukan oleh partai yang memiliki suara sah nasional minimal 25 persen atau memiliki jumlah kursi di DPR minimal 20 persen.

Sementara PSI saat ini, jangankan mengajukan calon presiden, lolos ET (electoral treshold) saja tidak. Suara PSI hanya 1,89 persen atau sekitar 2.650.361 suara. Artinya Giring sebagai Plt  Ketua Umum PSI harus bisa membuktikan memiliki kemampuan menaikkan suara PSI secara signifikan.

Kedua, Giring harus memiliki elektabilitas yang tinggi melebihi atau paling tidak mendekati tokoh-tokoh yang saat ini ramai dibicarakan seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Ridwan Kamil. 

Artinya kalau pun suara PSI tidak mencapai 20 persen suara sah nasional, Giring bisa didukung oleh partai lain.

Ketiga, Giring tak perlu terlalu menonjolkan atau memaksakan narasi "anak muda", sebab menjadi presiden tidak penting apakah tua atau muda. Hal yang paling penting bagi seorang presiden adalah memiliki kemampuan atau kompetensi.

Segmen anak muda yang dijadikan dasar alasan Giring mau mencalonkan diri menjadi calon presiden, tidak serta merta akan tertarik kepada Giring walau pun sesama anak muda. Para pemilih akan lebih memilih calon presiden yang memiliki kompetensi, bukan sekedar berusia muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun