Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Tangisan Soetrisno Bachir untuk Amien Rais pada HUT PAN ke-22

24 Agustus 2020   08:05 Diperbarui: 24 Agustus 2020   08:05 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soetrisno Bachir dalam HUT PAN Ke-22 (palu.tribunnews.com)

Partai Amanat Nasional (PAN) berulang tahun yang ke-22 pada Minggu, 23 Agustus 2020 kemarin. Perayaan HUT PAN diselenggarakan secara sederhana di Kantor DPP PAN di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Akan tetapi ada sesuatu yang aneh pada HUT PAN kali ini karena sang pendiri dan tokoh sentral PAN, Amien Rais tidak nampak dalam acara itu.

Itu pula yang membuat Ketua Dewan Kehormatan PAN, Soetrisno Bachir bersedih. Saat memberikan sambutan, Soetrisno Bachir bicara agak terbata-bata, terisak, dan seketika terdiam sejenak. Ia mengatakan, sebelum menyapa kader PAN yang hadir dan yang ada di seluruh Indonesia, dirinya mengucapkan terima kasih...

Ucapan terima kasih yang Soetrisno Bachir maksudkan tiada lain khusus untuk Amien Rais yang tidak hadir saat itu. Soetrisno Bachir berharap Amien Rais yang tidak hadir secara fisik dapat mengikuti puncak acara HUT PAN ke-22 itu melalui Youtube. Soetrisno Bachir juga mendo'akan dan berharap agar Amien Rais selalu sehat dan ada dalam lindungan Allah SWT.

Selain itu ada dua harapan Soetrisno Bachir yang lain. Pertama, ia berharap Amien Rais tetap selalu bersama membawa PAN lebih besar dari sekarang. Kedua, ia juga berharap Amien Rais mengikhlaskan estafet kepemimpinan kepada generasi PAN saat ini yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Soetrisno Bachir tersebut, disampaikan pula oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dalam pidato politiknya, Zulkifli Hasan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Amien Rais sebagai pendiri partai. Dalam pandangan Zulkifli, Amien Rais merupakan sosok yang berpengaruh bagi bangsa Indonesia dan PAN.

Selain itu Zulkifli Hasan berharap dan mendo'akan, seluruh amal soleh yang ditorehkan oleh Amien Rais akan mengalir terus menerus sebagai amal jariyah. Zulkifli juga mendo'kan Amien Rais selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, serta terus memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Sikap yang ditunjukkan dan apa yang disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bagi saya merupakan sikap tahu diri dan sikap yang sangat terpuji. Walau pun Soetrisno Bachir dan Zulkifli Hasan belakangan ini berbeda pandangan politik dengan Amien Rais, keduanya menunjukkan sikap "kacang tidak lupa akan kulitnya".

Tangisan Soetrisno Bachir untuk Amien Rais bagi saya bukanlah tangisan pencitraan atau tangisan politik. Tangisan Soetrisno Bachir adalah tangisan yang tulus. Hal itu bisa dimaklumi karena antara Soetrisno Bachir dengan Amien Rais memiliki hubungan yang sangat dekat.

Sewaktu Soetrisno Bachir menjadi Ketua Umum PAN yang ke-2 untuk periode 23 Agustus 2004 s.d. 9 Januari 2010 menggantikan Amien Rais yang tidak mau menjadi Ketua Umum PAN lagi, tidak terlepas dari peran dan campur tangan Amien Rais. Waktu itu Soetrisno Bachir mendapatkan dukungan Amien Rais, berhasil mengalahkan rival berat sesama calon Ketua Umum PAN lain, Fuad Bawazier.

Selain itu tangisan Soetrisno Bachir bisa dibaca sebagai sebuah rasa kehilangan dan kekhawatiran. Soetrisno Bachir wajar merasa kehilangan mengingat selama ini Amien Rais merupakan icon PAN karena Amien Rais adalah pendiri dan tokoh sentral PAN. Mungkin ibaratnya Soetrisno Bachir merasa seperti sedang berpesta, tetapi yang punya rumah tidak ada.

Soetrisno Bachir juga wajar jika merasa khawatir, yakni PAN akan ditinggalkan oleh Amien Rais. Tanda-tanda hal tersebut sudah sangat jelas. Amien Rais dan para loyalisnya bahkan dikabarkan akan membuat partai baru.

Kalau hal itu terjadi, bukan tidak mungkin PAN akan gembos. Hal itu dikarenakan Amien Rais di PAN memiliki pengaruh yang besar dan loyalisnya juga cukup banyak.

Seperti halnya Soetrisno Bachir, Zulkifli Hasan juga masuk akal jika merasa berterima kasih kepada Amien Rais. Zulkifli Hasan bisa menjadi Ketua Umum PAN ke-4 juga tak lepas dari dukungan dan campur tangan Amien Rais.

Hanya saja ketika Zulkifli Hasan  maju mencalonkan diri lagi menjadi Ketua Umum PAN untuk kedua kalinya, Amien Rais tidak merestuinya. Amien Rais menginginkan ada regenerasi di tubuh PAN, tidak ada orang yang menjabat lebih dari satu kali sebagai Ketua Umum PAN. Itulah salah satu faktor yang menyebabkan Amien Rais "marah" kepada Zulkifli Hasan.

Sikap Zulkifli Hasan dan para elit PAN yang lebih memilih mendukung dan bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi merupakan faktor lain yang menyebabkan Amien Rais mengambil jarak dengan para elit PAN di bawah Zulkifli Hasan. Amien Rais menginginkan PAN menjadi partai yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kekuasaan.

Amien Rais memang memiliki karakter keras dan berjiwa oposan. Ia tokoh yang selalu kritis terhadap setiap pemerintahan, siapa pun itu. Baik terhadap pemerintahan presiden Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan termasuk pemerintahan presiden Jokowi saat ini.

Suatu waktu, tangisan Soetrisno Bachir mungkin akan menjadi tangisan Zulkifli Hasan dan para elit PAN lain jika Amien Rais benar-benar meninggalkan PAN dan membentuk partai baru. Walau pun partai baru itu belum tentu lebih besar dari PAN, tapi paling tidak akan mengambil banyak pemilih PAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun