Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Idul Adha, Jangan Lengah Tetap Waspada

30 Juli 2020   21:49 Diperbarui: 31 Juli 2020   08:14 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salaman (pontianak.tribunnews.com)

Idul Adha tahun 2020 ini masih dalam situasi pandemi Covid 19. Walau pun suasananya agak berbeda dengan hari raya Idul Fitri beberapa waktu yang lalu. Pada saat hari raya Idul Fitri, suasana waktu itu cukup mencekam karena virus Corona (Covid 19) sedang memuncak dan publikasi tentang hal itu sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh pemerintah.

Sedangkan pada hari raya Idul Adha saat ini walau pun masih dalam situasi pandemi Covid 19, tetapi "suasana kebatinan" nya berbeda. Pemerintah saat ini sudah tidak lagi melakukan gembar gembor publikasi seperti saat idul Fitri dulu. Bahkan pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi sudah membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 dan diganti dengan Satuan Tugas (Satgas)  Penanganan Covid 19.

Selain itu saat ini sikap dan perilaku warga masyarakat, yang cenderung sudah tidak percaya dengan adanya virus Corona (Covid 19). Sehingga banyak warga masyarakat yang kemudian menjadi abai terhadap bahaya virus Corona (Covid 19). Padahal virus Corona (Covid 19) sampai saat ini masih ada dan masih terus makan banyak korban.

Sikap dan perilaku warga masyarakat seperti itu dalam kaitan dengan hari raya Idul Adha saat ini sungguh berbahaya. Sebab sangat mungkin dalam perayaan Idul Adha, seperti melaksanakan shalat sunnat Idul Adha, bersalaman, atau saling berkunjung, warga masyarakat sudah tidak memperhatikan protokol kesehatan lagi.

Kalau sikap dan perilaku warga masyarakat seperti itu, dikhawatirkan perayaan hari raya Idul Adha akan menjadi klaster baru penularan virus Corona (Covid 19). Ini bukan masalah perayaan sebuah ritual agama, tapi masalah sikap dan perilaku warga masyarakat yang abai terhadap potensi penularan virus Corona (Covid 19).

Oleh karena itu warga masyarakat, dalam hal ini umat Islam harus memiliki sense of crisis dengan tetap membantu menjaga penularan virus Corona (Covid 19). Caranya dengan selalu memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak, pakai masker, tidak  melakukan kontak fisik, dan sebagainya.

Dalam hal itu kementerian agama telah mengeluarkan panduan shalat Idul Adha aman Covid 19 yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020. Banyak hal yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama tersebut demi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan semua.

Tempat pelaksanaan shalat sunnat Idul Adha menurut Surat Edaran Menteri Agama tersebut, boleh dilakukan di lapangan, masjid, atau ruangan. Sebelumnya tempat pelaksanaan shalat sunnat Idul Adha harus dibersihkan dan didisinfeksi terlebih dahulu.

Akses pintu masuk/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan shalat sunnat Idul Adha harus dibatasi untuk memudahkan pengawasan dan penerapan protokol kesehatan. "Panitia" pelaksanaan shalat sunnat Idul Adha harus menyediakan alat pengecekan suhu tubuh dan hand sanitizer/sabun cuci tangan di tempat masuk/keluar.   

Kemudian dalam melaksanakan shalat sunnat Idul Adha semua tetap menjaga jarak aman minimal 1 meter. Kalau mengacu kepada himbauan WHO, jarak aman di tempat umum setidaknya 1-3 meter. Sedangkan menurut salah seorang spesialis penyakit menular, Steven Gordon, upaya menghindari jarak dengan orang lain dalam kerumunan sekitar 6 kaki atau 2 meter.

Ketentuan lain dalam Surat Edaran Menteri Agama itu, Imam atau khotib mempersingkat pelaksanaan shalat sunnat dan khutbah Idul Adha. Tentu saja hal itu dilakukan tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya.

Setelah melaksanakan shalat sunnat Idul Adha biasanya dilanjutkan dengan saling bersalaman. Bahkan tak jarang yang dilakukan bukan lagi saling bersalaman, tapi saling berangkulan. Nah hal itu menurut Surat Edaran Menteri Agama harus dihindari, tak boleh ada kontak fisik.

Kebiasaan lain yang biasa dilakukan dalam momen perayaan hari raya Idul Adha adalah saling berkunjung dari rumah ke rumah. Ini juga sebaiknya tidak dilakukan sementara waktu pada saat ini. Sebagai gantinya mungkin bisa dilakukan via telepon atau pesan dengan melalui media sosial.

Itu semua perlu diperhatikan dan dilakukan oleh semua sebagai upaya ikut menjaga penularan virus Corona (Covid 19) yang sampai saat ini masih ada, belum hilang dari wilayah Indonesia ini. Hari raya Idul Adha adalah momen bahagia, jangan sampai berubah menjadi momen duka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun