Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Tengah New Normal, Rocky Gerung Cs. Bikin New KPK

15 Juni 2020   01:55 Diperbarui: 15 Juni 2020   09:27 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung Cs. (tribunnews.com)

Tuntutan satu tahun pidana penjara jaksa penuntut umum terhadap dua orang terdakwa pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, tidak hanya membuat Novel Baswedan sendiri marah dan kecewa, tapi juga membuat banyak pihak tersentak. Banyak pihak menilai bahwa tuntutan jaksa tidak objektif, irasional, aneh, dan janggal.

Kecaman dan hujatan kepada sang jaksa yang bernama Fedrik Adhar pun berdatangan. Sebaliknya simpati dan dukungan kepada Novel Baswedan mengalir deras. Simpati dan dukungan itu datang terutama dari para aktivis dan tokoh anti korupsi, akademisi, praktisi hukum, dan tokoh lain yang peduli dengan masalah hukum dan keadilan.

Rocky Gerung, Refly Harun, Said Didu, Bambang Widjojanto, Adhie Massardi, dan Iwan Sumule adalah beberapa nama tokoh yang merasa tidak puas terhadap tuntutan jaksa penuntut umum yang hanya mengajukan putusan tuntutan pidana satu tahun penjara kepada dua orang terdakwa pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan. Tidak hanya merasa tidak puas, mereka juga kemudian memberikan dukungan moral secara langsung kepada Novel Baswedan.     

Dilansir banyak media, pada minggu, 14 juni 2020 Rocky Gerung Cs. menemui Novel Baswedan di kediamannya. Rocky Gerung Cs datang untuk menyemangati Novel Baswedan. Selain itu di kediaman Novel Baswedan, Rocky Gerung Cs juga bersepakat untuk membentuk sebuah kelompok yang diberi nama New KPK atau KPK  Baru sebagai bentuk dukungan riil terhadap Novel Baswedan.

New KPK yang mereka cetuskan bukanlah "Komisi Pemberantasan Korupsi" Baru, melainkan "Kawanan Pencari Keadilan" Baru. New KPK itu tidak ekslusif bagi tokoh yang hadir di kediaman Novel Baswedan saja, tapi juga bagi siapa saja yang merasa ada ketidakadilan dalam tuntutan jaksa kepada para penyerang Novel Baswedan.   

Menarik untuk disimak bagaimana peran dan aksi dari New KPK tersebut ke depan. Melihat nama-nama yang terlibat dalam kelompok itu bisa disebut "jaminan mutu". Mereka para aktivis, pakar hukum, akademisi, dan tokoh yang tidak diragukan lagi komitmennya  dalam keberpihakannya memperjuangkan keadilan.  

Kalaulah putusan tuntutan jaksa penuntut umum terhadap dua orang terdakwa pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan itu tidak objektif secara hukum, maka kita harapkan New KPK berperan bisa "mengobjektifkan"nya. Walau pun tentu saja keputusan tetap ada di tangan hakim. Paling tidak New KPK bisa membuat hakim bisa  berfikir ulang untuk tidak mengabulkan tuntutan jaksa karena tuntutan itu banyak yang menilai tidak objektif.    

Munculnya New KPK di tengah New Normal mudah-mudahan menjadi sebuah "new energy" bagi tegaknya keadilan di negeri ini. Test case nya ada dalam kasus Novel Baswedan ini.  

Masalah adanya indikasi ketidakadilan dalam putusan tuntutan jaksa penuntut umum terhadap dua orang terdakwa pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan bukanlah masalah diri Novel Baswedan semata, tapi masalah keadilan. Siapa pun harus diperlakukan sama di depan hukum. Tak boleh ada diskriminasi.

Dalam pandangan salah satu tokoh New KPK, Rocky Gerung, New KPK merupakan sebuah gerakan untuk melindungi mata publik dari air keras kekuasaan, supaya mata publik tidak menjadi buta. Rocky Gerung berpandangan seperti itu karena menurutnya tuntutan jaksa dalam kasus Novel Baswedan merupakan air keras baru buat mata publik, buat mata keadilan.

Mantan ketua KPK Abraham Samad, walau pun tidak ikut serta bersama Rocky Gerung Cs. memberikan dorongan moral secara langsung kepada Novel Baswedan, melalui akun twitternya @AbrSamad menyampaikan keprihatinan dan dukungannya. Abraham Samad mengkhawatirkan tuntutan pidana satu tahun jaksa kepada para penyerang Novel Baswedan berdampak terhadap keselamatan penyidik KPK (yang lain). Maksudnya, tuntutan pidana jaksa yang ringan tidak membuat para peneror jera dan karenanya akan terus berani melakukan hal yang sama karena mereka berpikir hukum akan permisif terhadap kejahatan yang mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun