Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jadilah Orang yang Banyak Memberi Manfaat, Bukan Banyak Memanfaatkan Orang Lain

19 Mei 2020   08:19 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:47 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi sesamanya, sesuai kapasitas yang dimilikinya. Baik orang kaya atau miskin,  baik "orang besar" atau "orang kecil", baik pejabat atau rakyat, termasuk para wakil rakyat, artis, youtuber, selegram atau siapa pun pasti semua bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Apakah setiap orang mau atau tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat itu ? Nah ini masalahnya. Tidak setiap orang mau melakukan sesuatu yang bermanfaat walau pun dia memiliki potensi untuk itu.

Seperti orang kaya, dia memiliki potensi membantu sesamanya yang sedang kesusahan tapi tidak semua orang kaya mau melakukannya. Bahkan mungkin, alih-alih membantu sesama yang sedang kesusahan malah ada orang kaya yang memanfaatkan orang yang sedang kesusahan itu demi kepentingan subjektif dirinya.

Banyak orang yang berilmu. Mereka memiliki potensi memberikan pencerahan dan wawasan dengan ilmunya tapi tidak semua orang berilmu mau melakukannya. Bahkan tidak sedikit orang yang berilmu, alih-alih memberikan pencerahan dan wawasan kepada orang lain dia malah membodohi orang lain demi kepentingan subjektif dirinya.

Banyak pejabat atau wakil rakyat. Mereka memiliki potensi untuk membuat regulasi atau kebijakan  yang berpihak kepada rakyat tapi tidak semua pejabat atau wakil rakyat mau melakukannya. Bahkan ada sebagian dari mereka, alih-alih melakukan sesuatu yang berpihak kepada rakyat malah memanfaatkan rakyat untuk kepentingan politik subjektif diri dan kelompoknya.

Demikian pula orang-orang selain mereka. Siapa pun pasti bisa melakukan sesuatu yang  bermanfaat bagi sesamanya sesuai  kapasitas yang dimilikinya. Masalahnya hanyalah mereka mau atau tidak melakukannya.

Dalam Islam sangatlah jelas bahwa orang yang terbaik bukanlah orang yang memiliki kekayaan melimpah, jabatan atau ilmu yang tinggi, kekuasaan yang besar, atau apa pun. Orang yang terbaik dalam Islam adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain, "khoirunnas anfa'uhum linnas".

Memberikan banyak manfaat kepada orang lain, dengan demikian dalam ajaran Islam merupakan hal yang utama. Lantas, bagaimana dengan memanfatkan orang lain ?  

Memanfaatkan orang lain dalam artian mengeksploitasi untuk kepentingan subjektif pribadi atai kelompok dalam Islam bukan saja tidak boleh, bahkan suatu hal yang tercela. Tetapi jika memanfaatkan orang lain untuk memberikan manfaat yang lebih besar dan luas tentu sah-sah saja, dengan catatan tidak  ada unsur eksploitasi atau merugikan.

Bersyukurlah, berbahagialah jika kita berada dalam posisi atau memiliki potensi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Manfaatkan hal itu secara maksimal  sebab belum tentu semua orang memiliki hal yang sama.

Kita pun sebagai kompasianer tentu memiliki potensi untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Kita bisa membuat tulisan yang baik, yaitu tulisan yang menginspirasi atau mencerahkan. Tulisan yang baik juga berarti tulisan kita jauh dari hoax, tidak agitatif, tidak provokatif, atau menimbulkan kegaduhan apalagi permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun