Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Simbolik Masker dalam Kehidupan "Normal Baru"

16 Mei 2020   02:00 Diperbarui: 16 Mei 2020   02:56 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker (tribunnews.com)

Salah satu benda paling dicari pada masa pandemi Covid-19 ini adalah masker. Pada masa-masa awal terjadinya kasus Covid-19 di Indonesia, masker menjadi salah satu barang langka dan paling dicari. Selain itu harganya juga melambung tinggi berpuluh-puluh kali lipat dari harga normal.  

Salah satu faktor langka dan mahalnya masker waktu itu adalah karena ulah para penimbun. Mereka ingin memanfaatkan keadaan dengan mengambil keuntungan pribadi. Tak peduli orang lain menjadi susah karena ulah dirinya.

Tetapi untunglah saat ini masker bisa mudah didapatkan kembali. Hal itu dikarenakan ada banyak komunitas, lembaga, kelompok usaha, atau pribadi turut memproduksi masker. Sehingga pasokan masker menjadi normal kembali, bahkan bisa dikatakan cukup melimpah.

Berbeda dengan saat sebelum terjadinya pandemi Covid-19, pengguna masker terbatas hanya kalangan tertentu saja. Seperti para pekerja di pabrik industri, para tenaga medis, atau para pengendara motor di jalan raya. Tapi kini semua orang, semua lapisan masyarakat menjadi pengguna masker.

Saat ini masker sudah menjadi semacam “kebutuhan pokok”. Masker dibutuhkan oleh siapa saja, di mana saja. Masker tidak hanya digunakan oleh mereka yang melakukan aktifitas outdoor, tapi juga digunakan oleh mereka yang melakukan aktifitas indoor.

Dulu sebelum terjadi pandemi Covid-19 mungkin akan terlihat aneh jika dalam melakukan berbagai aktifitas orang-orang menggunakan masker. Tapi kini sebaliknya. Justeru akan terlihat aneh jika ada orang yang tidak menggunakan masker dalam melakukan aktifitasnya.

Di kantor-kantor, di tempat belanja, di jalan-jalan, dan dimana pun melakukan atifitas, sekarang semua orang menggunakan masker. Terlepas dari apakah mereka menggunakan masker itu dengan kesadaran sendiri atau “terpaksa” karena ada aturan yang mengharuskan orang menggunakan masker.

Awalnya orang yang tidak terbiasa menggunakan masker mungkin merasa tidak nyaman dan “tersiksa”. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, orang mulai beradaptasi dengan masker.  Perlahan mereka menjadi terbiasa dan merasa enjoy.

Pandemi Covid-19 memang telah mengubah banyak hal dari kehidupan normal manusia. Mulai dari kebiasaan melakukan komunikasi, kebiasaan berinteraksi, kebiasaan dalam memelihara kesehatan, termasuk dalam kebiasaan menggunakan masker.

Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan normal menjadi tidak normal dan mengubah kehidupan yang tidak normal menjadi kehidupan normal. Hal ini akan terus berlangsung selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

Sedangkan dalam hal ini tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Bahkan baru-baru ini WHO menyebut bahwa Covid-19 ini kemungkinan tidak benar-benar hilang dari muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun