Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkhayal di Gunung Padang

3 Desember 2019   23:12 Diperbarui: 3 Desember 2019   23:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Berada di puncak gunung Padang, berdiri di antara ribuan batang bebatuan bentuk balok yang berserakan merupakan sensasi tersendiri dan merupakan pengalaman yang luar biasa.

Ada perasaan kagum dan takjub. Dalam hati bermunculan banyak kata tanya. Siapa gerangan orang yang telah membuat batu yang sedemikian rupa bentuknya sama beraturan? Bagaimana mereka membuat batu seperti itu ? Siapa mereka ? Kapan mereka hidup tinggal di sana? Tempat semacam apa gunung Padang ini ? Dan masih banyak pertanyaan lain yang hanya tersimpan dalam hati.

Saya kemudian membayangkan bagaimana indahnya suasana di sana waktu malam hari ketika cuaca cerah disinari terangnya bulan purnama. Memandang ke sekeliling, terhampar pemandangan nan indah sejauh mata memandang. 

Terlihat samar-samar hamparan sawah dan kebun luas membentang. Pohon-pohon nan hijau berdiri kokoh di kejauhan. Sungai-sungai nan jernih terlihat bak ular merayap.

Tak ada suara bising mesin kendaraan atau irama musik. Bunyi yang ada hanyalah suara hewan-hewan kecil dan serangga malam. Sesekali bunyi angin semilir gemerisik meniup dedaunan. Penuh suasana damai, syahdu, romantis, dan sekaligus suasana magis. Berasa di alam lain.

Saya juga membayangkan, seandainya saya benar-benar berada di masa lalu ketika bebatuan yang berserakan itu masih berbentuk bangunan utuh. Saya berdiri di puncak bangunan yang sedemikian luas dan megah itu. Berjalan menelusuri tiap sudut ruang bangunan sambil melihat pemandangan nan luas membentang.

Saya membayangkan bisa menyaksikan kehidupan orang-orang yang tinggal di sekitar bangunan batu nan luas dan megah itu. Saya bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Saya menyapa mereka ketika berpapasan atau ketika berjumpa. Saya bisa mengetahui siapa mereka.

Masih banyak lagi khayalan lain terkait kehidupan pada masa lalu di gunung Padang, yang semua itu tak mungkin bisa terwujud. Kecuali jika saya bisa menemukan "lorong waktu" ke sana, atau saya bisa memutar waktu kembali ke masa lalu.

Khayalan semacam tadi mungkin bukan hanya milik saya sendiri, tapi terlintas pula di benak banyak orang. Gunung Padang yang penuh misteri memang mengundang rasa penasaran dan menghadirkan khayalan-khayalan di benak orang-orang yang pernah ke sana. 

Misteri gunung Padang saya yakin suatu saat bisa terkuak seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, serta good will  dari semua pihak.

Gunung Padang sampai saat ini memang masih merupakan misteri. Tidak hanya bagi masyarakat awam, tapi juga bagi para ilmuwan. 

Padahal mereka telah melakukan banyak kajian dan penelitian, tapi misteri gunung Padang belum juga bisa diungkap. Gunung Padang juga  masih merupakan misteri tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga bagi masyarakat dunia.

Seorang ahli geologi DR. Danny Hilman mengatakan bahwa geolog Inggris menyebut, situs Megalitikum gunung Padang merupakan Piramida tertua di dunia. 

Situs itu dibuat sekitar 9.000 sampai 20.000 tahun lalu, mengalahkan Piramida Mesir yang dibuat hanpir 5.000 tahun yang lalu. Situs Megalitikum gunung Padang merupakan bebatuan besar yang tertata rapi membentuk suatu ruangan di ketinggian 885 meter dpl. 

Luas puncak bangunan kurang lebih 900 m2, dengan luas area situs sekitar 3 ha. (Ahmad Dimyati, 2018 : 36-37).

Situs Megalitikum gunung Padang cukup menarik perhatian Presiden ke-6, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Presiden SBY waktu itu bahkan menyempatkan berkunjung ke sana. Selain itu pada zaman pemerintahannya, SBY sempat membentuk tim peneliti yang disebut Tim Peneliti Mandiri Terpadu Gunung Padang, yang difasilitasi oleh kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Gunung Padang, walau pun ada kata "Padang" nya tidak berada di kota Padang, Sumatera Barat. Gunung Padang berada di Dusun Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Akses jalan ke sana bisa melalui tiga jalur. Pertama, melalui jalur Jalan utama Cianjur-Sukabumi, tepatnya pas arah kiri belokan ke arah Desa Cikancana, kecamatan Gekbrong, Cianjur. 

Jarak dari sana menuju ke gunung Padang sekitar 20 km. Kedua, melalui jalur Jalan raya Cibeber, kecamatan Cibeber. Jarak dari sana menuju ke gunung Padang sekitar 12 km. Ketiga, melalui jalur Jalan raya Campaka-Sukanagara. Jarak dari sana menuju ke gunung Padang sekitar 14 km.

Bagi orang yang suka berwisata alam sekalgus wisata sejarah, gunung Padang adalah pilihan tepat. Berwisata ke sana memang cukup melelahkan karena harus berjuang mendaki untuk sampai ke puncak gunung, tempat batangan bebatuan berada. 

Akan tetapi setelah sampai ke atas puncak gunung Padang, rasa lelah mungkin hilang berganti dengan rasa kagum dan takjub. Setelah itu silahkan berkhayal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun