Mohon tunggu...
Wiwik Winarsih
Wiwik Winarsih Mohon Tunggu... Konsultan - Hati yang gembira adalah obat

Pekerja Lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Toa, Ketika Ibu Kota Ingin Kembali ke Masa Lampau

20 Januari 2020   18:51 Diperbarui: 21 Januari 2020   17:54 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: guillaumebonnefont.com

Membicarakan peringgatan darurat banjir di kota besar seperti Jakarta, ibukota sebuah negara sebenarnya terasa sangat meresahkan. Teknologi prakiraaan cuaca saat ini sudah sangat berkembang sehingga datangnya hujan bisa diperkirakan, bahkan sekaligus intensitasnya. 

Oleh karena itu bencana banjir yang terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi bukanlah bencana yang tidak bisa diantisipasi.

Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pemda DKI Jakarta sama-sama berada di pusat kekuasaan sebuah negara. Agak menyedihkan apabila ada kesenjangan komunikasi diantara keduanya. 

Entah dari sisi mana dari kedua pihak yang tidak proaktif, komunikasi perlu sangat diperbaiki. Apalagi untuk informasi hujan deras yang sangat intensif yang katanya hanya turun 100 tahun sekali.

Karena banyaknya anomali terkait cuaca dan iklim, belajar dari banjir besar Jakarta tahun baru 2020 ini, rasanya sudah waktunya semua pihak memaknai dengan cara benar informasi tentang prakiraan cuaca, iklim dan peringgatan bencana lainnya. 

Lebih baik menyiapkan diri, waspada dan teliti membaca informasi dari pada tergagap-gagap menghadapi bencana, bahkan bencana yang bisa diperkirakan.

Catatan:

Toa adalah merk pengeras suara berbentuk corong yang dibuat oleh sebuah perusahaan asal Jepang. Sangking terkenalnya toa akhirnya menjadi nama alat. Sama seperti ketika naik motor dikatakan naik Honda dan minum air kemasan dikatakan minum Aqua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun