Habib mengayuh pelan sepedanya memasuki pelataran sekolah, yang menjadi tempatnya menuntut ilmu selama ini. Hanya sekolah inilah yang bisa menerima kekurangan fisik maupun psikisnya. sekolah yang mempunyai bapak ibu guru yang kesabarannya bagai tak terbatas. Sekolah yang menampung anak-anak dengan berbagai keterbatasannya.
Yaa, Habib adalah anak yang mempunyai keterbatasan dalam fisiknya. Tidak seperti anak-anak normal lainnya yang bertubuh tegap, proporsional dan mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Sejak lahir Habib dikaruniai tubuh yang kerdil dengan keadaan tangan dan kaki yang tidak sempurna. Tapi Habib mempunyai semangat yang sama dengan anak normal seusianya dalam kemauan untuk belajar.
Habib juga rajin sekolah seperti anak usia sekolah lainnya. Hanya saja sekolah Habib bukan di sekolah umum, tapi di sekolah khusus, yaitu SLB Negeri Kendal. Sekolah ini beralamat di Jalan Tamtama no 146 B Weleri.
SLB Negeri Kendal adalah satu-satunya Sekolah Luar Biasa Negeri yang ada di kabupaten Kendal. Sekolah satu atap yang terdiri dari SDLB, SMPLB, dan SMALB ini mempunyai 6 jurusan ketunaan/hambatan yaitu, Tuna Netra (A), Tuna Wicara (B), Tuna Grahita (C), Tuna Daksa (D) dan Autis. Di bawah pimpinan ibu Wiji Rahayu, S. Pd sebagai kepala sekolah, yang membawahi 40 guru dan karyawan.
SLB Negeri Kendal di tahun pelajaran 2020/2021 ini mempunyai siswa sejumlah 299 anak. Tentunya ini bukan jumlah yang sedikit dan tidak dapat dipandang sebelah mata. Bayangkan, bagaimana kehidupan mereka setelah masa sekolahnya usai. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka bisa membaur dengan masyarakat untuk menjalani hidup secara normal? Dapatkah mereka mencari nafkah untuk menghidupi diri mereka sendiri? Atau, dapatkah mereka menghidupi keluarga mereka bila nanti mereka ditakdirkan untuk memperoleh pasangan hidup?
Dunia nyata yang kelihatannya indah, ternyata tak selamanya seindah yang terlihat. Lulusan sekolah umum yang keadaan tubuh dan pikiran mereka normal saja banyak yang kalah dalam persaingan untuk mencari pekerjaan, padahal biaya hidup semakin meningkat. Lalu bagaimana dengan lulusan SLB yang mempunyai keterbatasan dalam beberapa hal, akan terjun ke masyarakat setelah masa sekolahnya usai? Naah, hal inilah yang membuat kurikulum di SMALB sebagian besar materinya berupa ketrampilan.
Pemerintah dalm hal ini Dinas Pendidikan tentunya sudah mempersiapkan dan memperhitungkan bagaimana caranya supaya lulusan SLB bisa mandiri dan mampu untuk menghidupi diri-sendiri. Salah satunya dengan mendesain kurikulum SMALB dengan materi ketrampilan yang lebih besar daripada materi teori di dalam kelas. Dengan pertimbangan bahwa ketrampilan inilah yang akan menjadi bekal untuk mereka dapat bersaing dalam memperoleh pekerjaan.
Begitu juga yang terjadi di SLB Negeri Kendal. Jam ketampilan mempunyai kuota yang sangat besar terutama di SMALBnya, bisa mencapai 80% ketrampilan. Tentunya ini kuota yang sangat besar ya. Dengan kuota yang besar ini diharapkan bisa memberikan bekal keterampilan yang pantas pada lulusan SMALB nanti, sehingga mereka bisa menghadapi hidup dengan semangat dan dapat tersenyum ceria.
Ada berbagai keterampilan yang ditawarkan untuk siswa SMPLB dan SMALB di SLB Negeri Kendal. Menurut catatan penulis setidaknya ada 8 jenis keterampilan yang ditawarkan yaitu: cuci motor, berkebun, hantaran, membatik, tata boga, menjahit, tata graha dan rias. Setiap jenis keterampilan sudah disiapkan guru pendamping yang kompeten di bidangnya. Naah, mari kita bahas satu persatu.
1. Ketrampilan Cuci Motor
Ketrampilan ini dikhususnya untuk siswa putra AMPLB dan SMALB dari jurusan Tuna WIcara (B) dan Tunagrahita Ringan (C), dengan pertimbangan dibutuhkan gerak yang lincah dan kerja yang teliti. Dengan menekuni ketrampilan ini diharapkan nantinya setelah lulus mereka bisa bekerja di tempat pencucian motor atau malah membuka pencucian motor sendiri.
