Mohon tunggu...
wiwik kurniaty
wiwik kurniaty Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia, Rumah Besar Kita

7 September 2020   17:21 Diperbarui: 7 September 2020   17:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini mungkin kita dibesarkan di sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan satu sampai tiga anak. Kebanyakan masyarakat kita memiliki dua anak yang meneruskan keluarga tersebut. 

Tapi kakek nenek kita rerata punya saudara lebih dari tiga; bisa lima atau tujuh, bahkan ada yang sembilan bersaudara sampai dua belas atau lima belasbersaudara. Ini memungkinkan terjadi karena pengetahuan yang terbatas masih terjadi pada masa itu.

Katakanlah kakek atau nenek kita punya sembilan saudara. Ini berarti mereka 10 bersaudara. Hidup di sebuah rumah besar dengan kamar dan meja makan yang juga besar-besar. 

Umumnya mereka makan dan belajar bersama -- memberikan kesempatan memakai atau meminjam sesuatu antar saudara, entah itu saling menjemput usai sekolah dengan sepeda kayuh, mengajari sang adik pelajaran sampai memberi dan menerima lauk yang dibagikan kepada seluruh anggota keluarga. 

Berbagi tempat tidur, bahkan mungkin sebagian dari mereka harus tidur di ubin beralaskan karpet atau kain tebal. Tapi umumnya mereka merasa aman dan teguh , tumbuh bersama dengan orang tua dan saudara.

Kelak mereka dewasa dan masing-masing bertemu jodoh dan kemudian memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Mereka lalu beranak pinak dan begitu seterusnya.

Ibarat sebuah keluarga besar, Indonesia adalah sebuah rumah besar yang menaungi banyak orang. Banyaknya orang itu terdiri dari bermacam soal ; ada yang tua, ada yang muda, ada yang memeluk agama Islam, ada yang Kristen, ada yang Budha, ada yang Katolik, etc. Ada yang berasal dari suku Minang, Aceh, Dayak, Jawa, Sunda, Bali sampai Maluku.

 Ada yang terbiasa makan nasi, ada yang sagu, ada yang jagung dan ubi. Ada yang kulitnya berwarna cerah, ada yang sawo matang dan ada yang hitam. Ada yang kriting dan ada yang berambut lurus. Ada yang berbahasa Madura, Jawa, Bali, bahasa Minang, dan lain sebagainya.

Begitulah rumah besar bernama Indonesia itu punya beragam budaya, adat bahasa dan lain sebagainya. Mereka terikat dalam satu rumah besar bernama Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara. 

Mereka tumbuh bersama sesuai dengan jalan yang mereka pilih sendiri.  Susah, senang, panas dan dingin dirasakan bersama. Mereka berbeda namun ada dalam kesatuan bangsa.

Dalam keluarga besar itu tentu ada pribadi yang menonjol dalam bidang agama, intelektual, olahraga dan sebagainya. Untuk bidang agama Islam misalnya, banyak sekali Dai atau ustadz yang menuntun masyarakat belajar agama Islam. Begitu juga  Kristen dan Katolik yang punya pastor dan Pendeta yang bertugas mendampingi umat dalam susah dan senang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun