Mohon tunggu...
WIWIEK DWI JUANITHA
WIWIEK DWI JUANITHA Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris di SMP Islam Terpadu Al-Huda

English, cooking and baking

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Menggunakan Metode STAR

7 Desember 2022   08:07 Diperbarui: 7 Desember 2022   08:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Model Pembelajaran Problem-Based Learning dan Pengimplementasian TPACK Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi dan Semangat Belajar Peserta Didik

(Wiwiek Dwi Juanitha, S.Pd - Mahasiswa PPG Daljab 2022 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)

Penulis mengajar di SMP Islam Terpadu Al-Huda Kotawaringin Lama, sebuah sekolah swasta yang sebelumnya merupakan sebuah pesantren tertua di Kalimantan Tengah. 

Mengajar selama kurang lebih 4 tahun penulis menyadari bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Kurangnya fasilitas pendukung disekolah pada tahun-tahun awal mengajar menjadikan Penulis terlena dan merasa nyaman dengan cara mengajarnya selama ini yang tidak menjawab tantangan pendidikan sekarang, meskipun sekarang sekolah sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung untuk kemajuan pembelajaran di sekolah.  

Penulis menyadari rendahnya motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris yang disebabakan beberapa faktor seperti cara mengajar Guru yang kurang menarik serta tidak menerapkan media ajar berbasis TPACK. Oleh karena itu, Penulis yang juga merupakan seorang Guru Bahasa Inggris bertanggung jawab penuh atas rendahnya motivasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris, terutama dalam materi "Aking For and Telling Time". Setiap Tahunnya materi yang diajarkan di kelas 7 semester 1 tersebut menjadi materi yang paling sulit dipahami, terbukti dengan rendahnya nilai Bahasa Inggris pada materi ini, walaupun Peserta Didik bisa memahami materi ini, materi ini hanya diingat sebentar saja dan pada penilaian tengah maupun akhir semester materi inilah yang paling sulit dijawab. Banyaknya istilah serta perbedaan cara membaca membaca waktu dalam Bahasa Inggris menjadi beberapa alasan siswa kesulitan mempelajari materi tersebut.

Tidak dapat di pungkiri bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang wajib dikuasai saat ini, Era Globalisasi juga menuntut dunia pendidikan untuk menerapkan Teknologi dalam pembelajaran. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang interaktif dianggap penting untuk di Implemantasikan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan PPL PPG Daljab Cycle 1 penulis menerapkan Problem-Based Learning (PBL) dengan mengaplikasikan TPACK (Technological, Pedalogical, and Content Knowledge) dalam materi "Asking for Telling Time in English".

Penulis melaksanakan PPL Cycle 1 di SMP Islam Terpadu Al Huda Kotawaringin Lama yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Pelaksanaan Praktik dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Oktober 2022 dengan melibatkan 20 orang siswa kelas 7. Penerapan praktik pembelajaran ini kemudian disusun menjadi sebuah Best Practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan penulis.

Praktik pembelajaran untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar Peserta Didik pada materi "Asking for and Telling Time in English" penting untuk dibagikan, karena dalam menyampaikan materinya penulis menerapkan Pembelajaran dengan Model PBL. Model PBL mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi, berpikir kritis untuk memecahkan kesulitan yang dihadapinya dalam proses belajar-mengajar, sehingga Guru tidak lagi menjadi subyek yang dominan di kelas. Hal itu bertujuan agar perhatian siswa lebih meningkat dimana mereka akan lebih aktif mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi, sehingga memberikan dampak penguasaan materi yang lebih baik, karena pemecahan masalah diselesaikan oleh mereka sendiri, Guru hanyalah sosok fasilitator yang membimbing mereka memecahkan masalah. 

Pengimplementasian TPACK dalam pembelajaran juga membuat para murid  lebih bergairah dalam belajar, tidak dapat dipungkiri bahwa rasa tahu anak-anak sangatlah besar di usia sekarang, dimana mereka akan sangat tertarik mencoba hal-hal baru terutama yang berkaiatan dengan pemanfaatan media teknologi. Praktik ini kedepannya diharapkan bisa memotivasi diri saya sendiri juga bisa menjadi referensi maupun inspirasi bagi rekan Guru yang lain.

Penulis dalam hal ini berperan sebagai penyaji (Guru) merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif, interaktif, inovatif dan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan model PBL dan pengimplementasian media diharapkan dapat mempermudah Guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga kedepannya dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa yang kemudian mempengaruhi hasil belajar siswa yang lebih baik.

            Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, "Situasi" yang dihadapi penulis adalah rendahnya minat belajar murid yang disebabkan oleh cara mengajar Guru yang masih monoton dan tidak adanya pengimplementasian teknologi dalam proses belajar mengajar. "Tantangan" yang dihadapi oleh agar motivasi siswa bisa meningkat antara lain :

  • Penerapan model PBL dalam proses belajar-mengajar, yang merupakan hal baru bagi Guru dan Peserta Didik.
  • Pemilihan bahan ajar yang tepat dan menarik bagi siswa, disini Guru harus mencari bahan ajar yang menarik, sesuai tidak membuat siswa merasa sulit namun tetap bisa mencakup seluruh materi yang ingin disampaikan.
  • Pengaplikasikan TPACK dalam proses pembelajaran, Peserta Didik yang masih gagap teknologi karena tidak terbiasa dalam menggunakan teknologi seperti laptop, sehingga Guru dituntut untuk menguasai IT yang komplek agar bisa mengarahkan murid lebih baik.

Rekan Guru, Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing serta Guru Pamong perlu dilibatkan untuk memberi masukan dan pendapat baik sebelum praktik pembelajaran untuk memberikan pendapat dan masukan agar kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik. Begitu pula pada akhir pembelajaran, kritik dan saran dari Dosen Pembimbing dan Guru Pamong serta refleksi dari Peserta Didik dapat menjadi tolak ukur penilaian Guru dalam pelaksanaan pembelajaran serta menjadi suatu Self-Reminder terhadap kekurangan yang perlu diperbaiki ataupun kelebihan yang perlu dipertahankan maupun ditingkatkan demi tercapainya proses belajar-mengajar yang ideal dan sesuai dengan yang diinginkan.

      "Aksi" untuk menjawab tantangan yang dihadapi antara lain menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti:

  • Mengidentifikasi masalah yang dilakukan dengan mengobservasi hasil belajar Peserta Didik, yang kemudian dianalisis dengan bantuan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Guru Senior, serta kajian literatur yang di dapat dari Jurnal maupun Artikel
  • Menentukan metode pembelajaran serta pemanfaatan TPACK yang relevan
  • Menyiapkan satu set perangkat pembelajaran  (RPP, Bahan Ajar, Media Ajar, LKPD, serta Instrumen Penilaian)
  • Melaksanakaan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat.

 Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapai tatantangan,  selanjutnya Guru menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan penulis antara lain :

  • Pemilihan model pembelajaran, disini Guru memilih memilih menggunakan model pembelajaran "Problem-Based Learning", yang dirancang untuk mendorong kegiatan berpusat pada siswa dengan aksi saling berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah. Berikut sintak-sintak pembelajaran dalam Problem-Based Lerning :
  • Orientasi Peserta Didik pada masalah
  • Pada fase ini Guru memancing siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta Didik terhadap materi yang akan diajarkan, memberikan pertanyaan juga mendorong siswa untuk tidak malu dalam mengemukakan pendapatnya, dengan mereka berani untuk berbicara hal itu dapat melatih rasa percaya diri mereka, terlebih jika jawaban siswa tersebut benar akan semakin membuatnya lebih bersemangat. Disini Guru harus memanfaatkan moment tersebut untuk terus mendorong siswa menjadi aktif dan melemparkan pujian terhadap setiap jawaban yang diberi siswa, agar siswa merasa dirinya diapresiasi. Pada saat memberikan materi "Asking For and Teliing Time" Guru memulai memberikan pertanyaan sederhana terlebih dahulu seperti menayakan  Apakah di kelas ini ada jam? Apa saja bagian-bagian dari jam? Jam berapa kalian pergi ke sekolah? Walaupun pertanyaan ini terkesan sederhana namun Guru bisa meliat kesiapan siswa sebelum memulai pelajaran dan seberapa antusias siswa dalam menerima pembelajaran.   
  • Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar
  • Pada tahap ini Guru mengelompokan Peserta Didik menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 orang peserta. Tujuan dari pembagian kelompok kecil ini agar siswa dapat berdiskusi dengan nyaman untuk memecahkan masalah bersama-sama. Beberapa cara yang bisa dilakukan Guru untuk membagi kelompok belajar antara lain dengan menggunakan aplikasi wheelofnames, menghitung secara acak, membagikan kartu, memberikan permen dengan rasa yang berbeda, dll. Setelah selesai membagikan kelompok Guru memutarkan Video pembelajaran yang diambil dari Youtube, disini Guru meminta para Peserta Didik bersama kelompoknya untuk mengobservasi apa-apa saja ekspresi yang ditemukan dalam meminta dan memberitahukan waktu dalam Bahasa Inggris. Setelah mengobservasi video, Guru menanyakan apa-apa saja yang mereka dapatkan dari video yang mereka tonton seperti ekspresi yang digunakan saat menanyakan waktu? Bagaimana cara menyatakan waktu dalam Bahasa Inggris? Istilah apa saja yang kalian temukan dalam menyatakan waktu?. Kemudian, Guru memberikan penjelasan melalui power point untuk pemahaman materi yang lebih mendalam.
  • Membimbing Penyelidikan Kelompok
  • Guru memberikan beberapa LKPD untuk dikerjakan murid bersama kelompoknya, disini Guru membagikan LKPD melalui media Liveworksheet, sebagain bentuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Di fase ini peran Guru sangat dibutuhkan untuk membimbing Peserta Didik dalam memecahkan masalah yang diberikan pada fase sebelumnya. Guru juga menjadi fasilitator dalam membantu Peserta Didik mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran, mengingat hal ini merupakan hal baru untuk siswa, sehingga butuh bimbingan yang lebih intens.
  • Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
  • Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu Peserta Didik melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. Di fase ini Guru mengajak siswa untuk mengembangkan hasil diskusi mereka melalui aplikasi Jamboard. Setiap kelompok menampilkan presentasi mereka dengan bantuan LCD Proyektor. Kelompok lain akan memperhatikan presentasi tersebut dan memberikan feedback di akhir pembelajaran.
  • Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan masalah
  • Pada kegiatan ini Guru melakukan analisis dari hasil diskusi kelompok serta memberikan umpan balik pada masing-masing kelompok. Kegiatan ini menjadi tantangan tersendiri untuk Guru, sebisa mungkin Guru  harus bisa memberikan feedback yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan dari presentasi untuk masing-masing kelompok, agar para siswa tahu hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki maupun ditingkatkan dalam materi pembelajaran pada hari itu. Selanjutnya pemberian reward tidak kalah pentingnya pada tahap ini, reward dapat memberikan stimulus agar siswa bisa belajar lebih giat lagi dan menumbuhkan rasa kepuasan dan percaya diri pada setiap anak, juga membangun jiwa kompetitif yang positif pada para siswa, namun Guru juga harus berhati-hati dalam memberikan reward ataupun pujian agar Peserta Didik tidak merasa besar hati dan cepat puas, sebaliknya kepada kelompok yang lain walau belum mendapat reward tidak menurunkan semangat Peserta Didik beserta  kelompoknya, sehingga mereka tidak merasa apa yang dikerjakannya sia-sia walaupun kelompok mereka masih belum menjadi kelompok terbaik.
  • Setelah melakukan evaluasi pemecahan masalah yang dilakukan bersama kelompok, Guru juga melakukan evaluasi kepada masing-masing individu guna mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan pada hari itu apakah mereka benar-benar memahami materinya atau tidak , jika tidak bagian mana saja yang masih dirasa sulit dan masih perlu diperbaiki.
  • Pemilihan media pembelajaran, saat ini setiap Guru dituntut untuk mengaplikasikan TPACK dalam kegiatan belajar-mengajar.  Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan yang ditekankan di abad 21 dimana Guru dituntut untuk mahir dalam mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran. Adanya pemanfaatan unsur TPACK dalam pembelajaran diharapkan memberikan arahan baru bagi pendidik tentang bagaimana menerapkan teknologi dan mengembangkannya di dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan secera efektif dan efisien dan dapat membangkitkan motivasi belajar Peserta Didik. Adapun penerapan TPACK yang dilakukan penulis saat melakukan Praktek ini, yaitu :
  • Video
  • Guru memutar video yang diambil dari Youtube, pemutaran video ini dilakukan pada saat para siswa diminta untuk melakukan observasi di awal pembelajaran sebanyak 2 kali, dan juga bisa diputar kapanpun disaat diperlukan. Dalam Praktiknya memutar video dirasa mampu membuat perhatian murid lebih tertuju untuk melihat dan mendengarkan materi pembelajaran.
  • Power Point
  • Media Power Point dirasa memudahkan Guru dalam menyampaikan materi yang ingin diajar karna telah tersusun rapi, menarik dan langsung menyampaaikan point-point pokok pembelajaran sehingga lebih jelas dan mudah dipahami.
  • Aplikasi Liveworksheet
  • Platform ini dapat dimanfaatk Guru untuk memberikan LKPD kepada Peserta Didik, selain tampilannya yang menarik Liveworksheet ini mudah untuk digunakan.
  • Aplikasi Jamboard
  • Dalam menyajikan hasil diskusi mereka anak-anak menggunakan aplikasi Jamboard. Aplikasi ini baru pertama kali diperkenalkan dan digunakan oleh Peserta Didik. Peserta Didik terlihat antusias mengemukakan ide mereka di aplikasi ini.

Langkah terakhir dalam penerapan metode STAR pada Pratik Baik ini adalah melakukan "Refleksi" dari PPL yang telah dilaksanakan. Pada kegiatan ini penulis menganalisis dampak serta respon apa saja yang dihasilkan dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak yang paling terasa dari pembelajaran dengan model PBL ini adalah kegiatan ini benar-benar bisa membuat siswa lebih aktif dan berpikir kritis bersama kelompok diskusi. Penggunaan media yang berbasih TPACK juga sanggat membantu Guru dalam menyampaikan materi yang dipelajari, anak-anakpun dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam menyajikan presentasi.

Beberapa respon yang didapatkan Guru juga positif, diantaranya tanggapan dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum serta Rekan Guru yang sangat mendukung kegiatan PPL saya disekolah, mereka memberikan apresiasi setelah melihat hasil Video PPL saya, beberapa berharap bahwa setelah kegiatan PPG berakhir Penulis bisa membagikan ilmu yang didapat saat PPG agar bisa diajarkan kesesama rekan  Guru, baik mengenalkan model pembelajaran PBL dalam menyusun perangkat pembelajaran  dan apa saja aplikasi ataupun media-media yang bisa digunakan dalam proses belajar-mengajar.

Peserta Didikpun tidak kalah antusias dalam memberikan respon baiknya terhadap proses pembelajaran, mereka merasa senang belajar dengan cara berdiskusi sehingga mereka merasa diberi lingkungan yang lebih nyaman untuk mengekspresikan pendapat mereka dalam memecahkan masalah bersama kelompok kecilnya. Pemanfaatan media dalam penyampaian materipun dianggap siswa sangat jelas dan ringkas karena hanya menyampaikan point-point penting hingga mudah dipahami. Apalagi dalam metode PBL ini ada fase dimana para siswa beserta kelompoknya dituntut untuk memecahkan masalah melalui aplikasi Liveworksheet aplikasi yang baru mereka ketahui untuk dicoba, aplikasi yang selain menarik juga mudah digunakan, siswa juga senang karna mereka bisa langsung melihat score setelah menjawab LKPD di aplikasi tersebut dan langsung bisa mengetahui kesalahan apa dari jawaban mereka dan bisa segera memperbaikinya. Terakhir anak-anak juga merasa gembira dalam menyajikan hasil diskusi kelompok mereka menggunakan media Jamboard, anak-anak menjadi lebih antusias dalam mengerjakan tugas mereka karena ini merupakan hal baru bagi mereka, mereka berebut untuk menuangkan ide mereka di aplikasi tersebut. Hal-hal tersebut dapat disimpulkan merupakan dampak postif dari praktik belajar ini.

Penulis menyadari keberhasilan dari penerapan strategi pada aksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

  • Dukungan Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum yang memberikan izin PPL ini serta rekan Guru dan teman sejawat yang mendukung penuh kegiatan ini dengan berpartisipasi memberikan kritik dan saranya, mau berbagi jam pembelajaran serta membantu mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan PPL.
  • Penguasaan Guru terhadap materi yang akan di ajar,  Model, Metode, Media dan Strategi Pembelajaran.
  • Keaktifan Peserta Didik dalam diskusi dan presentasi kelompok.
  • Sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Seperti Laptop,  LCD, Sound system dan koneksi Internet di sekolah.

Setelah melakukan "Refleksi" ini penulis juga menyadari praktik ini masih belum bisa sempurna jika dalam kegiatannya masih ada Peserta Didik yang kurang aktif dalam diskusi kelompok, hal itu akan berpengaruh pada kekompakan kelompok dan pada peserta itu sendiri yang akan tertinggal dari kelompoknya.

Dari praktek ini Penulis merasa kegiatan yang dilakukannya telah membawa dampak yang positif, terbukti dengan selain antusias dalam kegiatan pembelajaran, murid-murid jadi lebih cepat mengerti, hasil pembelajaranpun sangat baik. Kedepannya penulis akan terus membawa  tren baik ini agar bisa terus diimplementasikan dalam setiap pembelajarannya, bahwa anak-anak yang memiliki motivasi tinggi, antusias dan besemangat dalam pembelajaran akan membantu mereka lebih cepat paham atas materi yang diberikan. 

Semoga tulisan Best Practice ini bisa menjadi inspirasi pribadi bagi penulis dan para Guru yang membacanya yang mungkin menghadapi problematika yang sama. Teruslah belajar, teruslah mengembangkan potensi diri ikutilah perkembangan jaman dan penuhilah apa yang dibutuhkan murid kita, meski sedikit sulit dan repot untuk terus beradaptasi dengan hal-hal baru yakinlah hal itu akan membawamu mendidik siswa yang lebih maju.

 "REMEMBER THE GREATER THE CHALLENGE, THE MORE GLORY THERE IS IN OVERCOMING IT" anonymous.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun