Mohon tunggu...
Wiwid Nurwidayati
Wiwid Nurwidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Suka nulis, suka baca buku, suka makan, suka jalan-jalan. Pemilik website : https://wiwidstory.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketua RT-ku Sayang Ketua RT-ku Malang

15 Oktober 2021   03:04 Diperbarui: 15 Oktober 2021   03:08 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua RT adalah salah satu pilar pemerintahan yang fungsinya amat sangat peting karena posisinya paling dekat dengan masyarakatnya. Ketua RTlah yang paham benar akan kondisi masyarakatnya. Tak heran jika surat menyurat yang berhubungan dengan pemerintahan harus lewat tanda tangan RT terlebih dahulu.

Di tempat saya tinggal sendiri, Ketua RT sudah menjabat 2 kali masa jabatan. Bisa dikatakan beliau menang mutlak tanpa pemilihan. Pasalnya di tempat saya yang RTnya membawahi kurang lebih 200 KK, tak ada satu pun yang tertarik untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya. Bukan berarti pak RT kami menerima begitu saja posisi ini. Beliau sudah menawarkannya ke beberapa kandidat yang dia rasa pantas untuk menggantikannya. Namun 2 kata yang selalu diterima pak RT, "Males Ribet".

Alasan "males ribet" memang menjadi alasan utama. Tak ada yang tahan jika berurusan dengan banyak kepala yang banyak maunya. Padahal jika mereka ditunjuk untuk menjadi ketua RT tidak mau, tetapi ketika berada di belakang punggung pak RT, seolah-olah bisa berperan jauh lebih baik jika beliau menjadi RT. Menjadi Ketua RT memang harus legowo, lapang dada, dan tegas dalam mengambil keputusan.

Ketua RTku ini kebetulan Jomblo. Bukan karena dia masih muda, tetapi karena ada sesuatu hal dalam rumah tangganya beliau memutuskan masih hidup sendiri hingga saat ini. Walhasil yang ditunjuk menjadi bu RT adalah orang lain yang berstatus masih istri laki-laki lain. Hahahaha. Ribet banget membahasakannya ya.

Seandainya ditanya apakah saya atau suami saya berkenan jika ditunjuk menjadi ketua RT? Jawaban kami sudah mantap, Tidak. Pernah sih suami saya ditawari, bahkan kata pak RT sendiri sudah diincar untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya, tetapi beliau tidak mau. Saya sih mendukung keputusan suami. Sebab ya itu nggak pengin ribet, ribet di waktu dan ribet di pikiran. Biar nggak mendapat predikat Ketua RTku Sayang, ketua RTku malang

Cukplah kami berusaha menjadi warga yang baik dengan tidak menghujat, ikut kerja bakti dan gotong royong, serta ikut meramaikan  setiap ada perayaan hari besar di lingkungan RT. Itu saja sudah cukup sepertinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun